Kenyataan Menyakitkan semuanya berjalan kayak biasa gue kuliah dan gavin yang ga ada kabar, bohong klo gue lupa sama dia.. dia masih selalu ada di pikiran gue, gue kangen sama dia, kenapa semuanya harus seberat ini? gue kira semua berjalan dengan mulus tapi ini pahit banget apa sesusah itu ya bua...
Si Rusuh sekarang gue udah di kantin bareng sama farah tiba tiba ada cowo 2 orang datang ke meja gue cowo 1 : boleh gabung? farah : oh boleh karna kita maba kita ga berani sombong dan keliatan dia senior disini cowo 2 : kenalin gue reyhan cowo 1 : gue geovano, lu berdua maba ya? farah : iya,
Pertemuan dan Perpisahan "lama tidak berjumpa" sapa harris sambil menyunggingkan senyumnya ia bisa melihat kinta terlihat begitu dewasa dan keibuan sekarang, aura kecantikan wanita itu bertambah saja walaupun sudah memiliki jagoan kecil, pikirnya. bukan kebetulan ia bisa bertemu kinta, bu
Perpisahan warbesh putih itu memacu geraknya melintasi sungai sungai dan hutan ditengah gerimis yang kian rapat, suara guntur pun terdengar menggelegar bersahut sahutan seperti tepat diatas kepala mereka, kinta yang ada dduduk di punggung harris semakin mengeratkan pegangan seiring mempercepatnya l
Bentrokan "pergila sekarang juga atau aku akan menyesal seumur hidup jika kamu sampai terluka sedikit saja" leon bersungguh sungguh dalam ucapannya sambil menatap kinta lurus lurus, "tolong bawa kinta menjauh dari sini, lewatlah pintu belakang disana ada tangga menuju ke lembah, sege
Tamu Tak Terundang Gadis itu tidak mempercayai yang telah didengarnya dari mulut leon, ia menggeleng lemah sambil meneteskan air mata, "mana mungkin bisa?" "jangan bodoh kinta!" ucap leon dengan suara tinggi, laki laki itu berdiri, "berada disisiku berarti mempertaruhkan n
Dia telah kembali tiba di depan sebuah kamar, harris berkata pada kinta, "masuk saja, leon ada didalam" ia lalu mempersilahkan kinta untuk masuk kedalam kamar itu sambil mendorong gagang pintu sehingga pintu kamar sedikit terbuka kinta menatap mata harris sejenak kemudian dibalas angguka
Kembali lagi fano tersenyum tipis, "klo begitu, ayo kita pulang sekarang" kinta berjalan mendekati fano sambil menatap lebam kebiruan dilengan kiri laki laki itu, "duduk dulu deh, makan dulu aku tadi beli nasi ayam dikantin" kata kinta seraya menyodorkan kresek hitam yang beris
Perkelahian "pa.. aku berangkat dulu ya" pamit kinta kepada papanya yang sedang duduk santai disofa ruang tamu sambil membaca koran "sudah sarapan sayang?" sang papa melipat korannya lalu menyodorkan telapak tangan kanannya kinta mencium telapak tangan papanya sambil menjawab,
Gadis yang Terkejut sejujurnya laki laki itu berhasil mendapatkan hatinya semenjak pertemuan di tebing saat itu, sikap misterius dan bagaimana berkali kali leon menolongnya disaat yang dibutuhkan membuat kinta diam diam sudah menyukai laki laki bermata biru gelap itu, tetapi kenapa disaat ia meny...
Perasaan Terjawab "iya mas, klo mas minta kita melawan, mari kita lawan" timpal pak joko "tidak perlu, pak. tidak ada yang bisa kita lakukan, kita bukan lawan mereka, yang saya minta hanya untuk kesediaan bapak untuk menjaga kinta" leon menatap kinta sekilas lalu kembali menata
Rasa Gelisah hal pertama yang leon cium ketika ia bangun adalah aroma sedap dari masakan yang belum pernah ia cium sebelumnya. walaupun tidak semua makanan manusia dapat ia makan, tetapi aroma harm itu membuat perutnya keroncongan, ia setengah bangkit dari sofa tempatnya tidur semalaman ini leon m
Kenyataan yang Terungkap menyadari sesuatu yang lain itu kinta yang tadinya menunduk mendongak menatap kearah benji. ia lalu terduduk dengan lemas melihat penampakan didepannya sekarang. itu benji dengan ekor putih yang panjang menjuntai. tangan dan kaki laki laki itu tampak menyeramkan dengan kuku
Pertolongan datang "Aden! Tolong! Tolong!" teriak si mbok dengan sekuat tenaga tapi percuma saja. villa ayah kinta berada jauh dari villa villa lain disekitarnya. kemudian wanita paruh baya itu berlari ke arah tuan mudahnya yang tengah diseret ke arah ruang tamu. ternyata di ruang tamu