POV NISA "Gimana, sayang? Kamu suka, kan tempatnya. Aku udah design sesuai keinginan kamu," ucap Indra saat kami berada di restoran yang nantinya akan menjadi bisnis baruku. Kupandangi setiap detil tempat ini. Aku lalu mengangguk yakin. Suasananya sungguh nyaman, dengan tema outdoor memb
Pov Arden. Siang ini aku sengaja menunggu Alya di depan kelas nya. Karena berniat mengajaknya pulang bersama. Memang ada yang ingin ku tau dari nya. Tentu saja mengenai sosok yang aku dan Aretha lihat mirip sekali dengan nya. Kelas Alya bubar juga. Tak lama dia keluar dan sedikit terkejut melihatk
Hari ini aku merasa tidak semangat di sekolah. Rasanya enggan untuk berangkat. Namun tidak mungkin juga aku bolos. Apalagi hari ini ada ulangan. Sejak pagi aku banyak diam. Aku masih memikirkan kejadian kemarin. "Tha ... Kamu kenapa sih? Kusut banget hari ini?" tanya Kiki sambil bisik - b
"Kak ... Mba Alya cantik, ya," ucapku ke Kak Arden. Sore ini kami berdua sedang ada di gazebo depan rumah sambil tiduran dan baca novel saja. Ayah dan Bunda sedang pergi. Katanya, Bunda mau buka restoran dan sekarang sedang melihat lokasi restoran itu bersama Ayah. "Emang kamu udah k
POV ARDEN Aku sering disibukan kegiatan OSIS akhir-akhir ini. Sehingga mengharuskan ku sering berada di sekolah hingga sore hari. Saat itu, aku akan ke mushola sekolah untuk salat ashar. Setelah mengambil air wudhu, aku melangkah masuk ke dalam, segera berjalan ke karpet yang ada di bagian depan m
Sebuah rumah bercat merah maroon, kini menjadi target kami. Aku dan Radit masuk dan mengetuk pintu. Seorang wanita patuh baya, muncul. Wanita berambut ikal itu seperti terkejut akan kedatangan kami berdua. "Eh, Radit. Tumben ke sini, " sapa wanita itu, yang tidak lain adalah mantan isteri
Sepulang sekolah, saat aku berjalan seorang diri menuju gerbang sekolah, sebuah mobil merapat padaku. Mobil mewah dan belum pernah aku lihat sebelumnya. Siang ini, Kak Arden memang sedang ada kegiatan ROHIS, dan Radit tidak juga terlihat sejak tadi. Mungkin masih kesal. Jadi, terpaksa aku memutus...
Karena kondisi aku belum begitu baik aku tidak diperbolehkan sekolah oleh bunda. Sebagai gantinya, bunda memasakkan banyak makanan untukku. Apalagi kata dokter, aku harus banyak mendapat asupan nutrisi untuk memulihkan stamina. Sekalipun aku masih belum fit, tetapi aku bukanlah seorang pasien di ...
Selesai makan, menonton film adalah hal yang menarik. Kebetulan koleksi kaset DVD Kiki cukup banyak. Ponsel Kiki berdering. Ia lalu menerima panggilan teleponnya agak menjauh karena suara speaker pasti akan mengganggu pendengarannya, terlebih mamanya yang menelepon. Kiki kembali dengan wajah dite...
Arden berjalan menuju pintu dengan perlahan dan rasa was-was, disusul Nisa. Saat pintu telah terbuka, mereka semua terkejut melihat Radit berdiri di luar dengan wajah pucat pasi. Arden segera menarik tangan Radit masuk ke dalam rumah dan menyuruhnya duduk di ruang tamu. Sedangkan Aretha bergegas ...
Sampai di lantai atas, Arden dan Radit mulai mencari Aretha ke seluruh ruangan, sambil meneriakkan nama Aretha mereka memasuki ruang demi ruang. Hingga sampai di sebuah kamar terakhir yang belum mereka buka. Radit membuka perlahan pintu ini, matanya terbelalak melihat Aretha tidur dalam keadaan t...
Sepulang sekolah aku ikut latihan band bersama Danu dan Dion. Kami bertiga mengambil ekstrakurikuler musik. Sementara Kak Arden dan teman-temannya memilih olahraga. Dan, basket adalah pilihan mereka. Kebetulan besok ada acara pentas seni di sekolah. Semua akan menunjukkan performa masing-masing d...
Kiki terlihat terus melebarkan senyum sejak pagi. Apalagi jika sedang melihat ponselnya dengan foto Kiki dan Doni tentunya. Aku hanya memperhatikannya, lalu mendengus sebal tatkala tingkah Kiki yang makin menggila. "Senyum teruuus!" Sadar akan kalimatku yang sengaja menyindirnya, Kiki han
Kebetulan tepat di hari sabtu ini, adalah kegiatan MOS yang terakhir. Setelah pulang sekolah lebih awal, para siswa kembali lagi ke sekolah pukul tiga sore untuk mengikuti Makrab. Seluruh siswa baru wajib hadir di acara ini. Senior serta beberapa alumni sekolah akan menjadi panitia acara begitu k...
akhir nya selesai juga baca maraton :hammer udah tamat ya gan, padahal berharap si abimanyu gak beneran mati :berduka pas baca abimanyu mati melawan azazil sebenr nya udah agak males baca, tapi masih penasaran trnyata ada nabila anak nya elang, sayang nya abimanyu mati tanpa ada keturunan ya :berd
Sepulang sekolah kami menuju bioskop beramai-ramai. Karena masih dalam kegiatan MOS, maka sekolah lebih sering pulang awal. Film bergenre action menjadi incaran tontonan siang ini. "Biar aku yang antre tiketnya," kata Dedi sambil menyeret Ari. Kebetulan antrean belum begitu padat. Aku da
Pagi ini, aku dan Kak Arden sudah ada di pelataran parkir SMUN 2. Kami sudah terdaftar sebagai siswa siswi baru. Dan ini adalah hari pertama MOS. Kami adalah kakak beradik kembar pengantin yang memiliki kemampuan istimewa. Kak Arden tidak bisa melihat langsung kehadiran sosok tak kasat mata, hany...
Malam ini kami hanya bertiga dirumah.indra belum pulang.katanya dia akan pulang terlambat. Aku dan anak anak memutuskan menonton film favorit mereka diruang tengah. Detectiv conan Mereka sangat suka film itu,bahkan kami sudah mempunyai banyak serialnya, bahkan jika kami sudah menontonnya berkali ...