"Untuk menemukan Azazil itu adalah hal mudah. Tapi sekarang yang harus kita pikirkan, bagaimana kita harus melenyapkan dia," tutur Wira. "Jadi bener, kalau para iblis itu sedang membuat pasukan?" tanya Arya. Suasana taman siang ini cukup sunyi. Beberapa mahasiswa memilih mencar
"Siapa namamu?" tanya Nayla. "Cih, buat apa kamu tau namaku, Nayla?!" "Untuk mengirimkan doa saat kamu kembali ke neraka, bodoh! Arya, selesaikan!" katanya melirik pemuda di sampingnya itu, Arya mengangguk. "Exorcizamus te, omnis immundus spiritus, omnis satanic
Anjas mulai mendekati Nayla, gigi runcing nya kembali ia perlihatkan dan siap menerkam mangsa nya. Nayla menelan ludah, bagaimana pun ia juga memiliki rasa takut sebagai manusia. Melihat keadaan makin tidak baik, otomatis Wira harus bertindak. Ia harus melindungi Nayla, dan Arya. Itulah tugasnya ...
Nayla menyusuri rerumputan hijau yang bagai karpet luas di kampus nya. Ia sudah sangat yakin kalau Rian bukan lah target yang mereka cari. Rian bukan seorang dhampire. Tetapi dia adalah manusia yang sedang dirasuki iblis. Nayla sudah sangat yakin akan pengamatan nya, kalau Rian memang dirasuki. C...
Akhirnya tugas mereka selesai. Kasus ini akan segera ditindak lanjuti oleh polisi. Mereka kembali pulang, karena hari sudah malam. Kesaksian mereka yang sudah diberikan di kantor polisi, membuat tubuh mereka lelah. Satu persatu mereka diantar pulang oleh Wira. Hingga sampai di rumah kos Nayla, han
"Jadi bagaimana? kita harus punya informasi yang lebih akurat tentang kasus itu. Aku yakin salah satu orang lama tersebut yang merekrut pengikut baru." "Tenang. Aku punya kenalan yang bisa membantu kita," timpal Retno bangga. "Siapa?" Wira dan Arya menyahut bersama-sa
Waktu kembali berputar, Wira kembali melakukan aktivitasnya yang sempat terganggu. Menutup hoddienya lalu pergi dari tempat ini. Tanpa ia sadari, Nayla dan Arya sedang joging bersama. Mereka memang sengaja melakukan olahraga di hari minggu, tentu karena paksaan Nayla. "Temenin, Ya. Aku kan bel
Semua mahasiswa mulai masuk satu persatu ke dalam. Sebentar lagi kelas akan dimulai. Ada 5 baris meja yang memanjang ke belakang. Tetapi meja yang ada di depan hampir kosong di beberapa kursinya. Namun Arya dan Nayla yang duduk di baris ke dua, kini mendapat teman baru. Seorang pemuda duduk di ba...
Ellea baru saja turun dari mobil dengan Abimanyu yang terus berada di samping nya. Mereka sudah berada di rumah. Di teras semua orang sudah menunggu dengan wajah ceria. Mereka semua tampak sehat, dan baik-baik saja. Allea segera mendekat dan memeluk saudaranya itu. Keduanya sama-sama rindu dan semp
Ada satu hal yang Abi cari dan belum ia temukan dalam buku ini. Tentang dirinya sendiri. Kemampuannya untuk menyembuhkan diri dan tidak mudah mati membuatnya penasaran. Ia merasa tidak pernah mendalami ilmu apa pun. Tetapi sejak lahir, ia sudah mendapatkan kemampuan ini. Dia masih penasaran, wala...
Yudis menarik napas panjang. Ia kesal tapi juga bingung. Tentu kasihan pada dua pemuda ini. Sikap mereka mengingatkannya pada wataknya dulu saat masih muda. Selalu memiliki rasa keingintahuan besar, dan nekat. "Ellea ada di salah satu titik tertinggi di dunia ini. Di sana tempat para malaikat
Ritual dimulai lagi. Semua dilakukan sama persis seperti tadi. Mantra dibaca, dan tak lama kemudian embusan angin mulai masuk ke dalam rumah. Nyala api lilin mulai tak menentu karena angin kencang ini. Dan tak lama kemudian, asap hitam muncul dan perlahan berubah menjadi sesosok tubuh manusia utu...
"Satu lagi, sus! Tolong, dia di mobil!" tunjuk Rendra sambil memapah Yudis menuju sebuah bed yang disediakan di pintu masuk IGD. Vin masih tertinggal di dalam mobil. Ia tidak mungkin bisa membawa kedua orang itu bersamaan. Keduanya sama-sama dalam kondisi yang parah. Dan butuh segera di...
"Vin? Sendirian?" tanyanya heran sambil menyapu pandang ke halaman rumahnya. Tidak ada orang lain yang bersama Vin, dan juga tidak ada kendaraan yang Vin pakai untuk sampai ke rumahnya. Aneh, batin Yudis. "Dari mana?" tanyanya, membuka pintu lebar-lebar. Tidak ada prasangka buru
Kampus tidak pernah sepi. Bahkan sampai sore sekali pun. Perpustakaan juga buka sampai pukul 17.00. Nayla yang sedang memilih buku selalu ditemani Arya. Dia duduk di sebuah kursi dan hanya menatap Nayla yang masih memilih buku di rak besar di hadapan mereka.. "Banyak amat!" seru Arya saat
Nayla menyewa sebuah rumah kos. Sebuah lingkungan yang memang menyewakan rumah kos untuk ditinggali, baik untuk pekerja atau anak kuliah. Bentuknya seperti huruf U dengan tiap kamar yang cukup nyaman dan bisa disebut rumah. Ada teras, ruang TV dan kamar yang menjadi satu, tapi dengan ukuran yang ...
" Wira menarik sebuah pedang yang keluar dari telapak tangannya. Abi takjub pada apa yang dilakukan pria itu. Dalam ilmu logika mana pun tidak ada yang bisa menjelaskan dari mana pedang itu berasal. "Wow?" pekik Abimanyu yang masih kebingungan sekaligus takjub. Wira lantas bersembun
Sebuah mobil parkir di bahu jalan, dan itu adalah mobil Vin yang datang bersama Allea. Mereka langsung saling berpamitan karena Vin sendiri akan pergi bekerja. "Kalau begitu, aku ke cafe sekarang, ya. Udah ada Allea, dan semua udah beres juga. Nggak apa - apa, kan?" tanya Abi sambil mem...
Mereka berempat kini duduk di sofa yang disediakan di tengah butik. Butik ditutup sementara sampai keadaan mereka kembali tenang dan tentu sampai para wanita ini sadarkan diri. "Jadi mereka beneran kerasukan?" tanya Allea dengan raut wajah kebingungan sekaligus tidak percaya. Ia menatap s