Selamat pagi siang atau malam mungkin ? Sulit terucap bagiku Belum waktunya atau memang tiada waktu ? Aku malu bukannya gengsi Mungkin suatu nanti ku coba kembali Tapi... Akankah tersakiti... Lagi ?
Sebuah puisi yang ditulis diatas lembaran putih Dengan kata yang disusun rapih Ku tulis diatas meja dengan sepenuh hati Goresan tinta hitam penuh dengan harapan Dengan tinta cita-cita dan penuh cinta Dalam rintisan kata puisi Ku gunting lembaran putih itu Menyusuri hitam legamnya tinta di tepi Dan
Dan akhirnya memang hanya dia yang mengerti tentang perasaan Berfikir dewasa walaupun usia belum matang Sanggup menghibur walaupun kata-katanya menyakitkan
aku tau teman caramu mengenalnya adalah dengan diam Kamu bergeming dan malu Kamu tertawa untuk bersedih Bahkan akupun demikian bung Sepertimu aku tersenyum untuk mentariku Sepertimu aku menangis untuk menertawakan saya Saya yang begitunya sepele Aku yang pecundang Dan dia titik sempurna Bahkan kal
Teruslah berfikir kekanak-kanakan Agar kamu selalu bertahan dari setiap kepedihan Tapi semua itu hanyalah senang yang dipalsukan Kita harus ingat ada waktu yang terus mendewasakan Dan membuat kita menerima masalah yang dipaksakan Itu semua harus diselesaikan Jadi terkadang kita harus berfikir ber...
Tak perlu bicara lagi Karena kalian tidak mengerti apa arti menghargai Cobalah sesekali merasakan apa itu tidak dihargai Agar kalian tau bagaimana rasanya dihindari Supaya kalian menyadari diri sendiri Apakah kalian sudah menghargai teman sendiri Akan kuabaikan Semua kata-kata kalian Tentang aku ya
Ku mendekap Dia terlelap Tak sempat ku menatap Diapun lenyap Sungguh senyap Tiada satupun yang berucap Salahku patahkan sayap Dia terjatuh tak kutangkap
Awan malam ku mohon sampaikan Karena memang ku tak mungkin menjelaskan Kepada orang yang aku cintai sangat dalam Dia yang menggantikan masalalu suram
Mari bertukar perasaan Kamu menjadi aku yang setiap waktu memendam perasaan yang berusaha untuk dijelaskan Dan aku menjadi kamu yang selalu mengalihkan topik pembicaraan karena setitik masalalu yang kamu anggap masih berjalan
Tak perlu menjadi sebuah titik Apalagi bahagia siap dipetik. Berhenti bermuram hati Lakukan apa yg dimau hati Disaat hati tak kenal diri sendiri Apa yang harus dilakukan lagi ? Bermuram hati seperti makanan sehari-hari Hanya menunggu dia menyadari
Aku seperti titik yang terkadang kamu abaikan Bahkan seperti koma yang kadang dilupakan Setidaknya jadikanlah aku sebuah tulisan Agar aku selalu kamu perhatikan
Selamat malam rembulan Ku mohon kamu memaafkan Karena untuk yang kesekian Aku kembali mengadu tentang perasaan Ku harap kamu tidak bosan Teruslah mendengarkan Cerita ku yang tak menyenangkan
Untuk apa tetap berada pada mimpimu Kamu harusnya tau itu semua palsu Hanya ilusi yang tak menentu Sadarlah sayangku Senyum indahku selalu ada untukmu Peluk hangatku selalu hadir menemanimu Dan sentuhanku selalu halus membelaimu Aku ada di dikenyataanmu Cukup buka matamu Buka hatimu Bangunlah kas...
Apa yang kamu harapkan dariku ? Sekuntum Rosa atau Lycoris radiata https://s.kaskus.id/images/2017/10/17/8503439_201710171013540498.gif
Cintaku tak semanis madu Cintaku pun tak sepahit empedu Mungkin cintaku tak seindah surga Dan tak seburuk neraka Namun aku berjanji..... Cintaku menuntunku Untuk berkorban demi kebahagiaanmu -MDW
Bermainlah dalam sajakku Meski yang ku tulis sebatas rindu Namun, pahamilah tulisanku Sempurnalah puisiku Spasi yang mengukuti kekataku -MDW
Kisah cintaku sungguh tragis Membuat mata sampai menangis Hati juga teriris Tiada hal yang manis Sungguh ironis Menurutmu itu miris ? Sudah kamu tidak usah meringis Apalagi bersenyum tipis Karena aku tau kamu apatis