Bagian 30 . . Angin semilir di sore hari membuat korden berwarna abu muda meliuk-liuk. Dalam ruangan rumah yang tidak begitu luas terdapat beberapa barang lucu yang berantakan. Bentuknya berbeda dan beraneka warna. Aroma dari pengharum ruangan membuat sang penghuni nyaman dengan suasana ini. Ruma...
Bagian 29 . . Tatapan Ayahnya sangat sayu. Terlihat ada guratan penyesalan yang memenuhi kelopak matanya. Matanya berkaca-kaca seperti menahan tangis. Angkasa pura-pura melihatnya. Dia berdehem untuk menghilangkan harunya. Baru kali ini dia melihat tatapan Ayahnya yang penuh dengan kerinduan. Ibun
Bagian 28 . . "Keluar dari rumah ini kalo kamu tetep dengan anak rentenir itu!" bentak Ayahnya. "Kalo mau nikah, cari yang lebih baik dari pada dia. Ada yang lebih sepadan dengan kita!" lanjutnya. Angkasa hanya diam. Ayahnya terus marah dan tidak segan mencaci maki Bulan maupu...
Bagian 27 . . Setelah menyatakan cinta, hampir setiap hari Angkasa datang ke rumah Bintang. Bintang sampai heran. Dia sempat bertanya, kenapa temannya itu datang ke rumahnya terus. Jawabannya malah membuatnya kesal. Terserah, katanya. Saat Bintang bertanya kepada Bulan sama saja. Tidak tahu, kata...