Mengenangmu Dalam Rinai Hujan Seperti yang kau lihat kawan Aku berdiam disini, memperhujankan diriku Oh, bukan. Tak tepat apa yang kau bayangkan kawan Aku tak menangis, lihatlah mataku! Ini air hujan, bukan air mataku, kawan "Untuk kita yang bukan menjadi kita Dan untuk kenangan yang akan usa
Melepas Rindu Jemari bertemu Napas beradu Batas candu Menguap Tiba sudah kita Di ujung waktu Melepaskan Jemari Janganlah menangis Esok kan jumpa Tahan hasrat Merindu
Langit Tanpa Bintang Rehat sejenak dari penatnya hari Bercumbu punggung dengan dipan Pandangan mengadah ke atap bumi ini Oh, kali ini ia pekat sempurna tanpa corak Semakin lekat kutelusuri tiap sudutnya Tak kudapati jua corak yang biasanya ada Kurasa mereka malu pada ia si pekat malam Sebab… Seb
Jalan Hidup Berbeda Utara aku menuju, Selatan kau singgahi Kanan langkah kaki ku, kiri engkau kian berlari Tiada bertemu kita di seberang jalan ini Sebab selisih jadi kelakar harian kita Malah tawa kian selalu jadi musuh kita Berjibaku saja kau dalam ruang ego mu Biar aku terbahak-bahak dalam lar...
Harapan 2 Hirup harum angan Fatamorgana Indah memang Merayu Rajut mimpi saja Sembunyikan lah Akhiran nya Sembilu Remuk redam jua Batal mewujud Pecah lirih Merintih
Harapan 1 Merintih kepilu-piluan saja lah kini Mengasakan malah berjawab remuk rengsa Entah naif atau pantas dikata dungu Acap kali menepis fakta Engkau hanya limbah menghinakan dunia Baiknya pergi saja kau jauh-jauh Enyah saja sana Apa kau kata? Masih ada wujud mimpi mu? Oh, demi langit yang men
Dusta Belaka Kau bilang ini siang, padahal nyata malam ini Kau bilang hujan kan datang, namun terik yang menyengat diri Kau bilang akan pulang, nyata nya kau kan pergi Kau tawarkan janji-janji, tapi mengingkari engkau lah pasti Kau bilang mencinta sampai mati Bernapas tanpamu aku mati Namun apa yan
Anak Jalanan Gemuruh perut sangat nyaring Kian menggerogoti lambung tipis tak tahu diri Mengais bukanlah pilihan, malah jadi prioritas Bentuk dan bau tak jadi soalan Nikmat jua kala lambung merintih-rintih Dingin menyumsum, hampir tiap malam Ingin mengindahkan nya, namun tiada mampu Berharap mati...
Pohon Menangkup mendung ia meneduhi Beranak pinak kehijauan di ranting nya Kadang ia beri buah, kadang tidak Tergantung pada musim ia mengandung Bak seorang ibu memeluk anaknya Ia begitu teduh untuk insan patah hati Yang merindukan kenikmatan menyepi Tatkala mentari berterik perih Selintas kemudian
Pohon Mimpi Gergaji mesin meraung menderu-deru Hendak menumbangkan si pohon mimpi Akarnya sudah tak kuat lagi Menahan harapan dan ambisi Naif betul ia seusia ini Masih berharap pula dapat meneduhi Waktumu sudah habis dimakan edaran zaman Kau bukan lagi yang akan jadi rinduan Daun-daunmu saja engg
Hujan Di Musim Kemarau "Untuk kita yang bukan menjadi kita Dan untuk kenangan yang akan usang Biarkan sejenak aku berceloteh pada waktu Tentang hujan di musim kemarau." Bersama air langit membasahi bumi Engkau muncul ditemani pelangi Tersenyum terselipkan sembilu Yang pasti candu akan ri
Berjalan Di Atas Kaca Menganyam langkah beralaskan darah Menapaki tanah berumputkan kaca Telapak kaki seakan tiada celah Berjinjit mesra ia di atas luka Sudah tentu bukan perkara mati rasa Hanya langkah yang terbiasa menyiram luka.
Awan Putih Ku dengar kicauan burung merpati Dan suara halus desiran angin yang membentuk harmoni Serta awan putih yang menaungi Yang sering kusebut, Pagi Kumpulan mega-mega yang kupandangi kumohon janganlah menangis hari ini Sebab ku tak ingin bersedih meratapi Kerinduan yang terus menghantui.
Para suhu disini, maaf sebelumnya. Ane mau nanya, ane kan baru beli 3 hari yg lalu note 3. Awalnya bagus2 aja cas sambil dihidupkan, tp sekarang malah nggak bisa. Nggak kebaca dia, harus dimatikan. Ane tes pakai cas ori Asus, malah bisa. kan jd bingung ane. Mohon bantuannya suhu disini