Seakan mengerti dengan kekhawatiran yang gw rasakan, rombongan orang pintar itu melakukan sebuah ritual yang gw sendiri tidak mengerti dengan maksud dan tujuan dari gerakan gerakan yang mereka lakukan di ritual tersebut, tampak pak limbo mulai mengadakan kontak komunikasi dengan mahluk tak kasat ...
untuk agan/aganwati yang masih setia mantengin kisah ini ane minta maaf...karena belum bisa update, masih ada kesibukan project di salah satu perusahaan media/penyiaran swasta...ditambah lagi mood menulis sedang menurun, tapi mudah2an kisah ini akan ane tetap selesaikan.... dipersilahkan pada aga...
“ rencana ini merupakan rencana lama za, kami sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan andira dan kami berharap semuanya dapat terealisasi dalam waktu dekat ini…” “ maksud om ?” “ kamu dan andira sebaiknya cepat menikah za.. mamah sudah terlalu tua untuk terlalu lama menunggu perni...
“ sebaiknya saya mengganti lampu kamar mamah dulu mang…kasihan mereka sudah terlalu lama menunggu…” ucap gw dengan sedikit nada cemas “ kang reza disini aja…biar saya yang menggantinya…” mang iwan mencoba menawarkan diri untuk mengganti lampu kamar yang putus “ enggak usah mang ...
trims untuk agan/aganwati yg masih mantengin thread ini :malus untuk update...harap bersabar, disaat ada waktu luang untuk menulis pasti ane update tanpa mengurangi rasa hormat karena enggak quote satu2 agan/aganwati yg telah kasih komentar...ane ucapkan salam kenal, semoga bacaan ini bisa menjadi
“ zaa…..” akhirnya terdengar suara yang sangat gw nantikan nantikan…..suara yang keluar dari mulut mamah bagaikan sebuah cahaya yang menerangi kegelapan yang gw rasakan, sirna sudah kecemasan yang sedari tadi begitu menghantui gw “ mah…” ucap gw seraya mengambil korek api yang tersi...
Enggan rasanya disaat seperti ini gw harus memaksa mamah untuk menceritakan apa yang sebenarnya telah mamah alami, jika membayangkan rentetan peristiwa peristiwa yang telah terjadi sebelumnya sepertinya keengganan itu harus gw hilangkan, gw tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa mamah “ sebaiknya
Hallo...agan/aganwati yang masik menikmati kisah ini, terima kasih untuk semua apresiasi yang telah diberikan, semoga agan dan aganwati masih bisa menikmati kisah ini dengan imajinasinya masing masing....ketika kembali ada yang bertanya apakah kisah ini nyata atau fiksi, ane hanya akan mengembali...
Untuk sekian lama gw dan dedi hanya bisa terdiam terpaku tanpa beranjak dari tempat kami berdiri, gw hanya bisa merasakan semakin lama suara deringan itu bagaikan sebuah simponi nada yang memberikan efek kecemasan yang mendalam, hingga akhirnya suara deringan itu terhenti sesaat dan kembali terde...
“ sebenarnya ada apa sih…koq tampang kalian setegang ini ?” tanya andira berusaha mencairkan suasana makan malam diantara raut wajah yang tegang “ sebenarnya…” “ sebenarnya enggak terjadi apa apa…mungkin tadi kami hanya salah dengar..” ucap gw memotong perkataan dedi, gw tidak mau
“ tapi bagaimana caranya za ?” tanya dedi dengan penuh kebingungan “ gw enggak tau ded…tapi seiring berjalannya waktu..pasti akan ada jalan keluarnya “ “ sampai kapan za…sampai ada korban lagi…dan akhirnya lu mengakui bahwa semua yang dikatakan tumbal itu memang nyata adanya “ h...
untuk agan/wati yang masih mantengin thread ini...harap bersabar, ane akan mencoba mengupdatenya di sela2 waktu luang ane...tidak mudah menuliskan sesuatu disaat hati dan pikiran ini terasa begitu lelah...dan ane mohon jangan terlalu banyak page yang terbuang dengan percuma, karena ane akan mencoba
“ gw juga takut ded, tapi gw juga penasaran “ ucap gw seraya menoleh ke arah dedi yang berdiri dengan wajah ketakutan “ ahhh lu masih sama seperti dulu za… kadang rasa penasaran lu itu yang buat lu sering terlibat dalam masalah “ perkataan yang keluar dari mulut dedi seperti mencoba men...
Sumpah gan g da bosennya ni crita..selalu bikin jantung push up....update trus gan.. update terus gan, pas banget nih 10 menit yang lalu lagi baca part 2 hehe maaf kalau ane agak jarang menjawab satu persatu komentar agan/aganwati yang sudah membaca dan memberikan apresianya pada kisah ini...yang p
“ sebaiknya kita sholat dulu kang…” “ hmmm mang iwan duluan aja nanti saya menyusul “ jawab gw sambil membuang pandangan dari tatapan mata mang iwan yang penuh selidik, ada rasa getir yang gw rasakan disaat gw harus berulang ulang kali mencari alasan menghindar dari sebuah kewajiban ber...
“ astaga…apa yang terjadi ini bi, koq semuanya bisa berantakan seperti ini ?” ucap gw sambil memperhatikan keris dan benda antik lainnya yang terlihat berserakan dilantai, sungguh sangat tidak logis jika melihat rak tempat menyimpan keris dan benda antik lainnya terlihat masih berdiri denga...
Dua hari setelah semua prosesi pemakaman selesai dilaksanakan, kini tinggalah gw beserta dengan mamah ditemani seorang pembantu rumah tangga, menempati rumah yang kini bertambah sepi semenjak kepergian bapak, mamah yang biasanya selalu memberi warna keceriaan dirumah ini kini lebih banyak terdiam...
mohon maaf, untuk update jeritan malam 2 mungkin tidak secepat seperti update jeritan malam 1...harap dimaklumi :D selamat bergabung untuk para pembaca yang baru membaca kisah ini :malus dan terima kasih juga untuk agan/aganwati yang telah memberikan rate dan cendolnya :shakehand
“ zaaa…bapak mengalami kecelakaan..sekarang dalam keadaan koma dirumah sakit XXXXXXXX” Sebuah perkataan yang mengantarkan langkah kaki gw yang terlihat gontai menapaki lorong panjang koridor rumah sakit yang terasa sunyi dan dingin, sesekali langkah kaki ini terhenti ketika mendapati lorong...