Tarempa :) kapan2 kita ngopi di Laluna gan :shakehand :D cerita yg bagus, ai siap bantu ebookin+isbn+daftarkan ke Goodreads author kalau berkenan, gimana? :genit gratis :genit
man, tlg update link di index stories judulnya: Melodi Kasih Di Ujung Malam replace linknya:' http://www.kaskus.co.id/thread/552c8a9231e2e69b2d8b456c/melodi-kasih-di-ujung-malam-reborn'
Eciyeee, ada yg penasaran sama Aling ... :ngakaks Penasaran nih Ndah ceritanya km ?? :ngakaks Uhuuuy, epilognya kereen .. :matabelo: Dan untuk kalian yang berhati lembut berjiwa karang. .. Nice .. :2thumbup Nice nice mulu ah :ngakaks Thanks selalu setia di thread ni res. :kisss
Tak terasa tiga tahun berlalu. Seperti kemarin saja rasanya kau memintaku untuk menemani Dewi saat melahirkan Keira, Mas. Harusnya aku saja yang pergi. Tidak! Bukan berarti aku menyerah dan lelah, apalagi merasa kalah darimu, Mas. Aku masih mencintai Dewi seperti dulu. Aku masih memegang janjiku ...
Widiiih, iyee deh percayaa yg sibuk .. :ngakaks Inii bentar lagi kelar kisah 2 dokter inii .. :( udah kelar res. :D udah kelar mba rest :mewek udah ndah. Setuju gan. :ngakaks ada udang dibalik bakwan. Wenak tenan.. sip.. ane tunggu gan.. nyimak.. Ni mau dipost gan.
Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarokatuh. Ane ngga berteman dengan setan dan ngga bersekutu dengan setan gan. Mungkin agan belum baca keseluruhan thread ane. Ane juga udah pernah kok gan dibuang nih penglihatan.. kecuali kalo ane ngeluh ini kenapa begini kenapa harus ane.. naah agan bisa ngom...
Epilog untuk sedikit mengobati rasa penasaran pembaca akan dipost di kemudian waktu. Epilog akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan narasumber agar sesuai dengan keadaan saat ini. Dan pada akhirnya penulis menyerahkan kelanjutan ceritanya pada pembaca masing-masing. Terima kasih atas kesediaa...
“Wi, ayo kita pulang. Ini sudah hampir malam.” Fandi masih mencoba mengajak Dewi pulang. Semua orang sudah meninggalkan area pemakaman itu sejak dua jam lalu, tapi tidak seorangpun berhasil membujuk Dewi pulang. Ia masih ingin bersama suaminya. Menemaninya walau kini tubuh laki-laki yang pali...
Dewi membelai-belai kepala suaminya dengan lembut. Dibisikkannya kata-kata cintanya yang terakhir. Kata-kata cinta yang tidak pernah secara terang-terangan diucapkan Dewi untuk suaminya. Tapi dini hari ini, di ujung penghabisan malam, Dewi seolah ingin menumpahkan seluruh perasaannya. Ia tahu wal...
Darma sudah dirawat secara intensif di rumah sakit. Kondisinya sudah semakin lemah. Perutnya semakin membesar akibat pembesaran hati dan asitesnya. Paru-parunya juga sudah dipenuhi lebih banyak cairan, yang menyebabkan nafasnya selalu terasa sesak. Dewi dengan setia menemani suaminya, kadang bahk...
”Kata siapa aku tidak berusaha mengerti suamiku, Fan? Aku sangat mengerti dia, aku selalu mencoba memahami sikapnya, tapi tidak harus sampai seperti ini bukan?” Dewi tidak mampu membendung lagi perasaannya. Ia mencurahkan seluruh isi hatinya di depan Fandi. ”Tapi aku juga ingin Mas Darma me...
“Kau tidak mengerti posisiku, Wi!” Darma berusaha mengungkapkan perasaannya walaupun dadanya terasa begitu nyeri. Tapi lebih dari sekedar nyeri di bagian dadanya, hatinya lebih nyeri lagi. Sudah beberapa hari belakangan ini Dewi sibuk dengan urusannya sendiri, dan setiap kali pulang, Fandi se...
“Ada apa dengan adik-adikmu, Wi? Kenapa kamu nggak pulang semalam?” tanya Darma saat Dewi baru kembali ke rumah pagi harinya. Dewi menatap sejenak suaminya yang tengah tidur setengah bersandar sembari mengamati Keira yang sedang bermain sendiri di sisinya. Dewi menghampiri anaknya dan menggen...
Darma berhasil melampaui perkiraan dokter yang mengatakan bahwa prognosis usianya hanya tinggal satu tahun. Ia sudah memasuki bulan ke empat belas setelah pertama kali divonis kanker hati oleh dokter, walaupun semakin lama kondisinya semakin memburuk, dan semakin jelek juga tabiatnya. Hampir seti...
Tidak ada satupun orang di ruang bersalin itu berani menanyakan kenapa Fandi berdiri di sisi Dewi dan menemaninya sepanjang Dewi menjalani proses persalinannya, walaupun mata mereka melirik dengan curiga. Peduli apa dengan mereka semua! Batin Fandi saat ia merasa semua mata menatapnya. Dewi mengg...
Dewi menahan nyeri akibat kontraksi di perutnya yang sudah semakin sering. Ia berkali-kali berusaha menarik nafas panjang untuk mengurangi nyerinya. Dewi menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidurnya sembari menutup matanya, mencoba melawan rasa nyeri. Darma yang sejak tadi memang belum tidur...
ts harus tanggung jawab ni, gw kehilangan kejantanan sampe nangis-nangis gara-gara baca ini cerita :( :( :2thumbup eh gan, tumben nongol :shakehand2