Pemegang gelar hc itu gak ada bagus2nya. Kalau ada orang gak kuliah tapi bisa nemuin sesuatu atau terbitin jurnal ilmiah boleh lah kasi hc. Bahkan di jepang gak perlu kuliah untuk dapat gelar doktor cukup 5 jurnal ilmiah yg level paling tinggi bisa jadi doktor seperti penemu blue LED.
Pembisiknya wiwi itu bego2. Dan wiwinya bego juga asal eksekusi saja. Ya memang bernyali si wiwi ini tapi ya mikir dikit lah.
Award2 an, gus2 an, habib2 an, apa2 event dirayain ngeresmiin proyek, dikit2 sholawatan, tahlilan, yasinan, selametan, arisan, naik jabatan dikasi karangan bunga sekebon menuhi jalan. Banyak sekali kegiatan yang tidak produktif. Negara pengangguran banyak acara.
Level wirausaha kebanyakan Indonesia ya seperti ini. Mentok bisnis makanan dan hal receh2 lain nya. Padahal jaman semakin canggih harusnya mengejar ketertinggalan dengan bikin printilan part2 teknologi yg sedang berkembang.
Artinya aturannya sengaja membikin bbm tinggi sulfur. Artinya sudah salah sejak di regulasi. Artinya emg bego yg bikin regulasi. Yg bikin regulasi bego karena iq 78.
Seinget gw kata Mulyono itu jauh hari sudah diigunakan oleh member sini sih. Apa grgr itu skg jadi sampai terkenal di publik.
Penjarakan saja kaprodi nya. Akreditasi kampus jadi c. Akreditasi kedokterannya jadi c. Dosen2 nya di mutasi massal.
Finland dan Singapura dalam bidang kemajuan sains teknologi lho gak ada kocag. Semua paten2 teknologi baru tercipta di negara yg sistem pendidikannya keras macam china, korea, jepang. Mereka benar2 riset sampe mengeluarkan produk jadi yg dijual kepasaran lewat merek samsung, hyundai, lg dari jepang
Menterinya terpengaruh sistem pendidikan yg bebas karena merasa dirinya pintar dan mampu2 saja menjalani sistem pendidikan yg bebas. Tapi itu gak semua anak bisa bebas dalam belajar ada beberapa anak kalau dungu akut ya harus dipaksa pinter minimal bisa baca menulis dengan terpaksa tinggal kelas ...