Karena Kau Bunda Kami "Kami berdiri di sini Mencoba menjaga hidupmu Bukan hanya sekedar mencintai Bukan sekedar melindungi Karena kau bunda kami Kami minum air susumu Dihidupi tanahmu Dimandikan oleh airmu, kami berdo’a Karena kau bunda kami Lihatlah fajar pagi telah menyingsing Dengarkan do
Iwan Fals - Willy Si anjing liar dari Jogjakarta Apa kabarmu? Kurindu gonggongmu Yang keras hantam cadas Si kuda binal dari Jogjakarta Sehatkah dirimu? Kurindu ringkikmu Yang genit memaki onar Di mana kini kau berada? Tetapkah nyaring suaramu? Si mata elang dari Jogjakarta Resahkah kamu? Kurindu
"Pencinta kopi, penikmat senja" Menurut survey yang cukup valid kengawurannya, milenial yang punya identitas absurd demikian biasanya punya ciri-ciri ngantukan selepas maghrib. Pencinta kopi, penikmat senja Maghrib ngantukan
γνῶθι σεαυτόν/gnōthi seauton/Know yourself Μηδὲν ἄγαν/midén ágan/Nothing to excess "Kenalilah dirimu sendiri dan jangan berlebihan" Kutipan pengantar untuk masuk ke kuil Dewa Apollo di Delphi. Dikatakan sebelum masuk kuil Apollo, para pendoa wajib mengerti dir...
"Aku pernah berada dalam keadaan anorganik, dan mulai menerima pertumbuhan Kemudian aku mati sebagai tumbuhan dan menjadi hewan Aku mati sebagai hewan dan menjadi adam,, lalu mengapa aku harus takut ketika maut menjemput? Pada perubahan berikutya, aku mati sebagai manusia, hingga aku naik da...
"Buat apa baca buku kalau dengan itu kau malah menindas. Buat apa punya buku kalau kau malah diam melihat rakyat ditindas." - Mas Yuliono, kala tampil sebagai musisi tamu di pameran buku Galangpress -
Benih kebencian kau tanam Bakar ladang gersang Entah sampai kapan, berhenti menipu diri~~ - Ebiet G. Ade
Seorang a’rabi ditanya, “Apa yang kau lakukan ketika berduaan dengan kekasihmu?” “Pegangan, ciuman, ngobrol,” jawab a’rabi. Dia ditanya lagi, “Tidak bersetubuh?” “Itu sih bukan orang kasmaran!" jawab si a'rabi. "Itu orang pengin bikin anak!" (Akhbār al-Nisā')
Ada seorang ulama fikih yang tinggal di sebuah rumah yang langit-langit rumahnya selalu berderit sepanjang waktu. Kemudian pemilik rumah itu datang menagih sewa rumah tersebut. Maka ulama fikih itu berkata, “perbaiki dahulu langit-langit rumah ini, karena ia selalu berderit!” Orang itu menjaw...
Suatu ketika, Imam al-Fakhrur Razi (w. 605 H) berjalan di kota Ray, dengan diiringi barisan muridnya yang begitu banyak. Tak lama, rombongan besar itu berpapasan dengan seorang wanita tua. Terperanjat melihat kerumunan yang begitu banyak, sang nenek bertanya kepada salah seorang murid sang imam: &
Waktu berdoa kau puji Tuhan sebagai maha Mendengar. Terus kenapa saat ghibah kau anggap Dia gak dengar?
Keluhan adalah musibah di atas musibah. Ia derita di atas derita, jika engkau tersenyum di hadapan musibah, maka musibah itupun menjadi larut dan layu.. -Syekh Said AnNursi-
Semakin bertambah ilmu semakin ringan menyelesaikan persoalan. Ibarat balon yang diisi Hellium bisa terbang melayang. Beda sama yang ditiup dengan mulut, melembung tapi nggelundung.
Kita bukan Umat Isa yang bisa naik ke nirwana. Kita umat Mustofa, yg meninggal layaknya manusia biasa. Dimandikan dikafani dan dikebumikan.
Jika hatimu melihat kesempurnaan rencana dan cara Allah mengatur setiap detail urusan hidupmu, maka kamu akan mendapatkan hatimu berada di bawah rindangnya naungan pohon ketenangan. Karena ia yakin bahwa Allah selalu segera memenuhi keinginanmu. - DR Amr Wardani
“لا يجد حلاوة الآخرة رجل يحب أن يعرفه الناس” seseorang yg suka dikenal oleh manusia itu tidak akan merasakan manisnya akhirat.” (Bisyir bin Harits wafat 277 H)
لعل الابتلاء الذي لا تحبه يقودك إلى قدراً جميلاً لم تكن تحلم به Mungkin kesengsaraan yang tidak engkau sukai, menuntunmu pada takdir indah, yang tidak pernah kau impikan didalamnya.
Seorang arif ditanya, "kapankah waktunya makan?". Sang arif menjawab, "bagi orang kaya, kalau sudah lapar dan bagi orang miskin, kalau sudah menemukan makanan". (Lathaifut Thawaif - Fakhruddin Ali Shafi)
Kenapa orang bertengkar di dunia maya, karena manisnya ilmu belum ia rasa. Merasa puas dengan yang begitu begitu saja :) Quotes - @NUgarislucu
Al Ashma'i berkata, "Abu Hayyah an Namiri adalah seorang penakut, juga seorang yang bodoh dan lugu. Ia mempunyai sebilah pedang yang bernama al-Maniyyah. Pada suatu hari, seekor anjing masuk kedalam rumahnya dan masuk ke kolong tempat tidurnya. Abu Hayyah mengira ada seorang pencuri bersembuny