--- Chapter 21 --- Saat bel pulang sekolah berbunyi, semua orang di kelas satu per satu keluar mengosogkan kelas. Ketika gue hendak bergegas keluar kelas, Arif menghentikan langkah gue dengan suaranya. “Dim,” Arif menyapa, kemudian ia melanjutkan, “hari ini kosong ga cuy? Yang lain mau pada...
sorry gan, bapak ini lebih dikenal sebagai tokoh teknik sipil-nya Indonesia. Karena beliau bermain di struktur bukan di desain
--- Chapter 20 --- Sheila masih sering menghubungi gue. Walau kami sudah berjalan dengan pasangan masing-masing, Sheila masih sering mengingatkan gue akan segalanya. Dia masih berusaha untuk menjadi dirinya yang biasanya walau intensitasnya jauh berkurang setelah kami tak sering berjumpa lagi. Ada
--- Chapter 19 --- Mengenai momen itu, Gina sendiri mengakuinya ketika gue bertanya soal itu. “Sheila pernah bilang gitu?” Ujar Gina ketika gue menceritakan momen bersama Sheila di balkon lantai dua sekolah waktu itu. Gue mengiyakan dengan anggukan pelan seraya menyeruput lemon tea di hadapan...
--- Chapter 18 --- Momen bersama Gina terus terbayang dalam benak gue. Kini gue sudah menyatakannya pada Gina. Satu hal yang gue pelajari soal menjadi laki-laki adalah bertanggungjawab dengan semua perbuatannya, jangan lari. Dan sekarang saatnya gue untuk menjalani hubungan itu. Dari hubungan-hub
--- Chapter 17 --- “Gina?” Dia menoleh ke arah sumber suara yang menyapanya kebingungan. “Hai,” balasnya sambil tersenyum. Gue kemudian menghampirinya lalu menarik kursi di sebelahnya. Setelah duduk tepat di sebelahnya, gue masih memandangnya kebingungan. “Tambahan juga?” “Iya,” b...
--- Chapter 16 --- Terik panas matahari menerpa lapang olahraga di bawah gue dengan ganas. Dari lantai dua bangunan sekolah, gue hanya memandang kosong memperhatikan aktivitas yang sedang terjadi di bawah sana. Gina terlihat sedang sibuk dengan kegiatan olahraga di lapangan yang tampak di hantam pa
--- Chapter 15 --- Ketika itu, sore hari tampak cerah walau sedang musim penghujan. Tampak nyaman sekali berkendara biarpun sedikit macet menuju tempat bimbingan belajar yang biasa gue dan Gina datangi. Gue tidak sengaja bertemu dengan Gina ditempat pertama kali gue memaksa Sheila menaiki motor t...
--- Chapter 14 --- Kuartal pertama kelas tiga SMA gue habiskan dengan buruk. Selalu terlambat ke sekolah, sulit melibatkan diri pada pelajaran, dan lebih sering mengantuk di kelas. Benar-benar dikelilingi oleh keraguan untuk menjalani hari. Bukan hanya gue yang menyadari adanya perubahan dalam po...
wiii game favorite ni betul sekali :D Dari zero sampai yakuza 6 sudah ane mainkan. Ya bisa dibilang seri yakuza zero yg ceritanya paling bagus menurut ane. Apalagi cerita goro majima... :( :( :( :( Majima tragis banget dah hidupnya:(
--- Chapter 13 --- Akan tetapi, diantara semua itu, ia tetap orang yang jail dan kadang menyebalkan. Sheila pernah mengambil tali sepatu gue dan menyembunyikannya hingga memaksa gue berkeliaran tanpa alas kaki. Gue baru bisa menemukannya ketika dia memberitaunya sambil masih berusaha menahan tawa...
--- Chapter 12 --- Di hari yang sama, tepat satu tahun yang lalu, gue menatap bingung ke arah mading sekolah sambil berusaha mencari-cari lokasi kelas baru. Ketika itu pula, gue bertemu dengannya. Dia yang bermata sayu dan cara berjalan yang unik. Satu tahun kemudian, gue memantapkan langkah berada