1. Berapa lama nya pcran pengaruh gak sih sama kehidupan setelah menikah? Lama atau cepatnya tergantung kebutuhan...(kecuali emang belum ada dana untuk segera menikah) Pacaran itu kan sebenarnya untuk mengenal kepribadian dan sifat-sifat dari pasangan... juga untuk mengenal keluarga calon pasanga...
Bisa ya dan bisa juga enggak... sama aja kayak baca ramalan zodiak atau yang semacamnya... kadang betul kadang enggak... kita bilang itu hoax/tahayul tapi bisa juga enggak... gitu aja mikirnya... maka wajar kalau ada orang-orang yang percaya atau ada juga yang enggak... terserah ts aja menanggapi...
berarti yang masih suka numpang tinggal 2 tante...? yang terakhir kan udah kimpoy dan ikut suami...? pendapat keluarga besar atas kelakuan tante-tantenya gimana...? dua orang saudara diatas ibu kamu gak coba bantu nasehatin apa-apa sama tante-tante mu...? keluargamu (ayah dan ibu) mungkin orangnya
disini ada dua hal hubungan yang dibicarakan... pertama hubungan saudara/kerabat dalam pekerjaan dan hubungan saudara/kerabat dalam keluarga... kalau dalam hubungan pekerjaan (ada sudara/kerabat kerja di tempat kita) yah sesuai kapasitas/perfoma kerja dia aja kan punya tanggungjawab sebagai pegawai
gak usah terlalu ditanggapin omongannya... entar ts capek sendiri kalau terlalu mikirin... orang kayak gitu pasti akan kena batunya... omongannya suatu saat akan berbalik menyerangnya... disitu baru loe "kick" lah kata loe kemarin begini... kok jadi begitu... :ngakaks
kalau kerja di perusahaan yang masih merintis pasti kayak gitu gan... kerja kadang ampe malam dan belum ada uang lembur (namanya juga masih merintis, keuntungan masih belum banyak) jadi harap maklum aja... jangan kan perusahaan yang masing merintis, perusahaan gede juga banyak yang suka memperlak...
ya memang harus jujur lah... dan apapun ceritanya kalau berbuat salah maka harus siap menerima konsekuensi... emang situ ngarepnya apa...? loe mau kerja apa modal ijasah sma...?
kadang hidup ini hanya perlu di jalanin ajah... terlalu di pikirin juga gak ada gunanya... terakhir jadi kayak ts (khawatir yang berlebihan) selama kita hidup masalah dan bencana akan silih berganti datangnya sampai kita... berdiam diri dirumah gak akan menjamin kalau kita akan bebas dari semua itu
1. Pindah agama itu sebaiknya karena kita yakin masih ada agama lain yang lebih baik dibanding agama yang kita yakini sekarang, bukan karena cinta atau pernikahan... Sering kali akan timbul masalah di kemudian hari apa bila kita memeluk suatu agama kalau hati dan pikiran kita tidak ada di sana......
coba ngomong baik-baik ke pasangan... kalau monolong keluarga itu memang sesuatu yang mulia dan baik... namun bila sudah menikah, maka keluarga (rumah tangga) sendirilah yang harus di prioritaskan... dan setiap rumah tangga punya kebutuhan dan tanggungjawabnya sendiri-sendiri... kakaknya juga sudah
tuntutan jaman sekarang memang butuh banyak biaya untuk hidup (walau hanya untuk hidup sewajarnya saja/ tidak berlebihan atau mewah)... jadi wajar saja kalau camer ragu sama kondisi calon mantunya yang masih susah kayak gitu... ane juga kalau jadi bapaknya juga pasti pusing tujuh keliling kalau d...
kalau dari sisi agama (islam) dapat ijin atau enggak dapat ijin dari istri pertama suami nikah lagi itu gak masalah... kalau dari hukum negara tidak boleh, tidak boleh artinya, tanpa ijin istri pertama, maka perkimpoian tidak bisa didaftarkan ke KUA... jadi hanya bisa nikah siri doang... kalau ist
eh bro... loe udah punya asuransi...? gua ada yang bagus nih... jadi ini gak cuman sekedar asuransi kesehatan aja bro... tapi juga bisa sekaligus ada manfaat investasinya... loe coba dulu lah... loe tenang ajalah... ini produk bagus kok, no tipu-tipu... teman-teman satu angkatan kita udah banyak ...
Anjay ... berasa baca skripsi... :linux2: sebenarnya pengen komen cuman.... ah... mana... mana revisi ke 8 kripsi gue kemaren yah...:ngacir:
loe ngapain jalan/jadian/pacaran ama cowok ampe 5.5 tahun padahal gak punya rasa apa-apa...:gila: bener-benar buang-buang waktu... untuk loe dan dia...:hammer:
suami istri jaman angkatan beber gue prinsipnya berat sama di pikul... ringan sama di jinjing...:D tapi itu... entah tahun kapan....:D
FYI jumlah itu gak menentukan kalau tuh cewek termasuk hypersex atau bukan... :D soalnya cewek-cewek penjual kenikmatan pinggir jalan bisa lebih dari 5 kali dalam sehari dan mereka bukan hypersex... :D ane lebih setuju dengan komen diatas "ketika cowonya sampai takut untuk nge sex dengan cewe
ane bukan ulama, jadi gak tahu pandangan menurut agama... cuman sebagai orang awam ya, masalah ekonomi keluarga sibaiknya di bicarakan dengan baik antara suami dan istri, kan sama-sama ada di perahu yang sama... jadi kalau ada satu yang tenggelam maka yang satu lagi juga akan sama-sama ikut tengela