Di dalam kamar dengan dua tempat tidur berukuran single bed, gw merebahkan diri diatas ranjang yang persis ada di bawah jendela.. Gw mencoba merenggangkan otot-otot nan kaku setelah mengemudikan mobil dengan jarak cukup jauh.. Aaah, kalo di pikir-pikir tidak mengapa jika gw gunakan sisa waktu yan...
“Ayu, anak SMP N ** Bogor bukan?” Tanya gadis cantik berpakaian kasual yang sudah melepaskan kacamata hitamnya dan telah berdiri di depan Ayu.. Untuk beberapa detik, Ayu nampak kebingungan seolah sedang mencoba mengingat-ingat wajah gadis asing yang barusan menyapa.. Dan satu menit kemudian, ...
Ketika gw dan Ayu tiba persis di depang Gedung Balai Diklat, jam baru menunjukkan pukul 6 pagi.. Gerbang gedung pun masih tertutup meski dua orang petugas keamanan terlihat sedang duduk bercengkrama di dalam pos jaga mereka.. “Yu, nyari sarapan dulu, gimana? Gw laper nih.. Lagian masih sepi ban...
Ayu terdengar menjerit ketakutan.. Gw tak mau hal buruk terjadi pada diri gadis itu yang berjarak masih cukup dekat di belakang.. Tanpa ragu, gw melangkah cepat menyusul dua pengamen lain yang hendak mengeroyok.. Sambil memaki menggunakan kata-kata kasar dalam bahasa Sunda yang tidak be...
Selepas Ki Larang menemui gw tengah malam lalu, gw sengaja untuk tidak tidur lagi.. Benak gw sibuk menebak alasan apa yang menjadi dasar bagi Sri Baduga Maharaja mengambil Pedang Jagat Samudera, menekan hawa sakti dalam tubuh ini dan melarang kedua Jin penjaga gw ikut menemani selama 14 h...
Gw sempat sedikit merasa lega, ketika hawa hangat terasa terbit dari bahu kanan.. Keyakinan gw akan Pedang Jagat Samudera perlahan membulat.. Namun rasa lega dan keyakinan yang gw rasakan tersebut pun lenyap bersamaan dengan sirnanya hawa hangat di bahu.. Yaa Alloh, ada apa ini? Mengapa Pedang ...
Sepanjang makan, Shalat Maghrib berjamaah hingga sampai ba’da Isya, gw masih belum menceritakan ke Anggie tentang ucapan Ki Larang yang tengah malam nanti akan membawa sukma ini untuk diberikannya sebuah hukuman.. Sekar Kencana juga entah kemana? Sejak ungkapannya di dalam kamar beberapa wakt...
Setibanya gw di rumah, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.. Anggie nampak sedang bercakap-cakap santai di teras rumah bersama Ibu, ketika mobil Ridho memasuki halaman.. Ridho dan Bimo sempat turun untuk menyapa kedua orang wanita yang sangat gw cintai itu.. “Itu surat apa bang, di amplop putih?...
Baik Bimo dan Ridho sama-sama sudah memasang kuda-kuda dengan dua senjata pusaka pemberian Ki Suta yang masing-masing telah tergenggam.. Pendaran sinar yang menyelimuti Cambuk Langit Selatan dan Tombak Geni menandakan Ridho serta Bimo sudah menyalurkan tenaga dalam di kedua senjata tersebut.. Kedua
“Assalammualaikum, pa kabar, Ar” Sapa gw pada Arya dan memeluk pemuda yang rambutnya makin gondrong itu dengan hangat.. “Waalaikumslam, Alhamdulillah sehat, Mam.. Ishh, gw kira lu datangnya cuma sama Ridho.. Ternyata abang gw Bimo juga ikut” “Abang apaan, yang ada tuaan lu dari gw, Ar...