Selama ini kenapa Ara terkesan 'menyembunyikan' hubungannya dg Dion? Atas kesepakatan berdua, atau keinginan salah seorang dari mereka?
Ada yg mengganjal di hati, ayah Ara sepertinya cukup religius, tapi kenapa Ara bisa sebebas itu dg pacarnya?
Mungkin karena udah terlalu lama ninggalin cerita ini, ane tadi sedikit buka2 bab sebelumnya biar bisa 'nyambung' ngikutinnya. Dan..Ya, sangat disayangkan kalau cerita bagus kyk gini dibiarkan terbengkalai tanpa akhir. Terima kasih banyak udah berkenan melanjutkan, Gan. :toast