Iya yah, waktu itu ruang berkarya sangat tergantung opini pemerintah. Semoga sekarang berbeda, jadi seniman kita akan lebih semangat?
Jadi teringat satu pepatah, Bukan bagaimana kita memulainya, tapi bagaimana kita mengakhiri hidup kita.
Hahaha, waktu jadi pendeta tandak tunduk, keluar dari gereja malah liar nakal brutal membuat semua orang menjadi gempar.
Horee akhirnya ada juga sosok pahlawan anti agama, asalnya pendeta, menjadi mualaf dan berdakwah tanpa ilmu fiqih dan pemahaman al qur'an yang benar, dan sekarang berani bilang Muhammad bukan pembawa Islam. Luarbiasa orang ini cocok jadi menteri Agama.
Hahaha, kalau menjadi Islam harus kaya dan pintar, lalu kok dia yang miskin dan bodoh malah masuk islam sendiri? Hahahaha
Jadi penasaran, jangan - jangan dia waktu dia jadi mualaf, kepalanya ketiban salib yang dia hancurkan, jadi pas masuk islam bukannya menjadi baik tapi lompat kesana kemari, bertindak sesukahati, liar nakal, brutal dan membuat semua orang menjadi gempar. #kerasaktijadiguruagama
Super sekali, seorang murtadin lalu menjelekan agama dia sebelumnya, yang dulunya dia pegang teguh demi menantang siapapun berkelahi. Kenapa dulu waktu masih jadi pendeta dia tidak ajak berkelahi para kiai, da'i dan ustadz? Agama dia permainkan dengan kata-kata yang kotor, oknum yang mengaku ustad
Sakit hati yang disembuhkan dengan cara balas dendam dan mengubah sejarah. Jaman dahulu seandainyapun mereka tidak melakukan balas dendam, mungkin sejarah manusia akan berbeda. Bukan hal yang dapat dibenarkan, namun dengan cara mereka tidak sengaja mengubah sejarah demi membalas dendam malah jadi
Yah cuma bisa tarik nafas dan nyanyi lagunya Peterpan "Dan terjadi lagii......". Kebalikan dari tagline Pegadaian yang mengatakan "mengatasi masalah tanpa masalah" Ini tagline nya "memberikan masalah dengan menambah masalah" #anishebat #anisri1
Masih mendengarkan radio, terutama di perjalanan, Prambors masih jadi pilihan utama teman perjalanan yang menyenangkan.
Materi yang berat, namun bisa difahami dengan baik. Oknum ya oknum apapun latar belakang mereka, tidak seharusnya pepatah "karena nira setitik, rusak susu sebelanga". Tidak ada yang mengeneralisasi Islam sebagai Agama Teroris, hanya kebetulan saja si teroris beragama Islam. Intinya, jik
Ini sih lucu, karena harusnya kurir adalah pahlawan yang mengantar paket, mau beras sebutir seharga Rp. 2 misalnya. Harusnya sang pahlawan lebih bijak.
Lucu banget, mantan pendeta, jadi mualaf, tapi kok malah membabi buta ceramahnya, bukannya babi itu haram? Hahahhaa
Kayaknya bapak ustadz ini membenci dirinya sendiri sampai harus begitunya mencaci maki orang lain. Sampai naik darah dan mendoakan orang lain cepat mati. Padahal mati itu adalah hakiki, setiap orang yang hidup akan mati di waktu yang sudah di tentukan, bukan karena do'a orang lain. #sedihtakberuj
Wah paket jumbo untuk keluarga. Tapi apakah paket keren itu sudah dibarengi dengan kekuatan sinyal dan ketersediaan purna jual yang baik? Semoga sudah