Mohon maaf, lur, sudah saya coba pakai 1 thread, hasilnya kapasitas over load. Jadi harus dipisah-pisah. Mohon maaf atas ketidaknyamananya.
https://s.kaskus.id/images/2019/06/16/10458523_20190616063048.png PROLOG "Kamu mau aku diambil Akbar yang selalu ada buat aku?" "Ra, Rara, entah siapa pun Akbar itu, baik atau buruk dia, yang jelas, di sini aku masih sanggup denganmu, sanggup memperjuangkanmu. Aku ma
Bagian 1B Senin, 10 Oktober 2016, jam 12.30 siang setelah selesai kuliah, teleponku berdering, "Iya mas?" "Kang, kok kemarin artikel di blog saya nggak naik, yah?" tanyanya menuduh, "kang Yana nggak bisa upload karena ada kesibukan atau sudah nggak sanggup, nih?" &
Mana lagi ini update-nya. :mewek :Paws: Sudah update, dong. Ane update biasa jam 9 malem ke atas, gan. Hehehe. Syukur-syukur bisa tiap hari. Kalau nggak ya seminggu 3x. Doain. Hehehe
Ditunggu update selanjutnya juragan, ceritanya seperti sekarang apa yang saya rasakan, tidak kurang tidak lebih Kalau nggak ada halangan, saya update tiap malam gan. Semoga bisa menghibur malam-malam galau agan.
Bagian 1 C 20 kali panggilan telepon yang ku lakukan, namun Rara tak juga memberi jawaban. Kemana kamu, Ra? "Ra, kamu di mana?" "Ra..." "Ya udah aku nggak mau ganggu. Nanti bilangin ke Rian, anterin kamu ke alun-alun lagi, ya, biar aku yang anter kamu ke rumah. Hati-hati....
Bagian 2 Aku dan Rara sudah menjalani hubungan selama 1 tahun. Dalam 1 tahun ini banyak yang telah kami alami. Tawa, tangis, sedih, gembira, semuanya. Semuanya menjadi bumbu hubungan kami. Pun dengan pertengkaran. Baik kecil atau pun besar, keduanya, selalu menjadikan kami kembali memeluk hati yang
Wah, nggak nyangka bakal Hot Thread. Baiklah, mari kita lanjut ke bagian berikutnya. Mari membaca! BAGIAN 4 Mobil MPV itu tepat berada di depanku, hampir menabrakku. Kalau saja mobil ini tidak dilengkapi dengan rem, kakiku mungkin batah, hancur, rusak. Pun dengan masa depanku yang selalu bertumpu
BAGIAN 5 “Rere?” “Iya, bu, ini Rere.” “Kau kemana saja, nak?” “Ampun, bu. Rere salah. Rere bodoh.” “Hm…. Setiap manusia pasti punya salah dan khilaf.” Ibu mendekati teh Rere dan memeluknya erat. “Jangan pergi lagi, nak. Ibu tak mau kehilangan kamu.” “Rere nggak akan pe...
LANJUTAN BAGIAN 5 *** Hari masih juga sore, aku sudah dibangunkan oleh dering telepon yang mengganggu. Ah, ternyata dari Emih. “Assalamu’alaikum, nak. Kamu di mana? Bisa ke rumah nggak?” “Bisa, Mih. Kenapa?” “Nak Yana ke rumah aja dulu, nanti Emih ceritain.” Aku menurut. Rumah yang ...
“Ngeng.. Ngeng… Minggir woy, Pedrosa mau lewat!” Teriak Bimo pada sekumpulan murid yang sedang berjalan memasuki gerbang. Bimo begitu berisik pagi ini, sesekali ia berdiri diantara step belakang sepeda yang sedang gue setir, saking berisiknya, Bimo sukses membuat mereka yang menepi menatap ...