saya sepakat dg apa yg disampaikan terkait tradisi mesti tetap dilestarikan. Terkait gajah jlas merupakan hewan yg dilindungi di negara kita dan gading ini bisa sja bagian dri peninggalan leluhur yg masih banyak dn terus berputar dlm kalangan masyarakat adatnya.
dalam thread sy menuliskan tradisi ini dalam ruang lingkup satu kabupaten yakni kab. Flores Timur... nah klo mreka tdk di kab itu maka jelas sdh berbeda tradisinya mereka, ini terkait mahar pernikahan
husnamutia Tetap dengan tradisi yg ada sampai sekarang, pda serumpun keluarga tertentu yg memiliki kendala dstulah adanya perundingan. Skala flores pun luas wilayahnya, mereka pesisir pun di daerah mana?
Aturan resmi sekalipun pasti dibuat oleh manusia, maka dari itu pasti memiliki kebijakannya sendiri" tergantung pada kesepakatan bersama.
husnamutia Tetap menikah dan ada juga pilihan lain terkait jika gading tdk ada, semuanya mesti brdsarkan kesepakatan dlm forum adat. Jadi dstuu keluarga laki" dan perempuan di pertemukan dan berbicara dlm forum adat yg diundang oleh pihak perempuan..setelah pihak perempuan mengetahui klo pihak
ya pada masyarakat adat sekitar itu masih px bbrpa pilihan terkait kebijakan atas ketidakmampuan kita, yg disepakati dlm forum adat.
Tentunya saya sbgai pria dlm hal ini kemudian, ditanyakan sprti pertanyaan kakak bisa tdk dilamar tanpa dengan gading, bsa sja saya menjawab harus melamar menggunakan gading gajah, jika saya menikah di daerah saya yg mengharuskan tradisi ini sbgai wujud atas kehormatan kita kpda perempuan. tetapi...
bisa demikian, krna setiap orang pasti mempersoalkan dri mna gading gajah d peroleh sehingga ada bbrpa penilaian terkait punahnya gajah itu sndri, tpi pda poin terkait thread ini sya menulis dri sudut pandang sya melihat tradisi adatnya sbgai slah seorang masyarakat adat kak. mksh berkenan hadir....
pemegang kendalinya soal hidup adalah diri sendiri, jdi apa pun itu semua kembali pda manajemen diri kita sja kak