yang kutau itu pagi dan kau takkan bisa bangun menghampiri pada akhirnya kau sadar kalau kau bangun kesiangan kuliahmu terlambat semuanya pun jadi terhambat saat berangkat kamu pun masih teringat seperti sakit dalam kopi yang pekat tanpa gula, dan kau tak bisa berpikir tepat mereka hanya masa
insomnia lagi... entah sejak kapan aku berteman dengannya mungkin sejak aku tak mampu menyapa pagimu mungkin sejak sajak mengisi sudut imajinasiku atau mungkin sejak kau menjadi bagian puisiku sejak sajak begitu menyenangkan saat terkandung namamu...
Fuer mein neuer Freund .... Wenn du mich fragen wuerdest, "Bist du bereit fuer Freundschaft?" Ich sagte, "Ja, ich bin bereit." Dieses schoene warme Gefuehl. Wie in begleitung von dem Wort das ich dir das erste mal vorspielte heute. Danke dass du mein Freund bist. Ich wuensche ...
selamat pagi... selamat pagi parkit bersayap embun bagaimana malammu malam tadi? apakah begitu nyaman dalam pejam apakah cukup terhangatkan doa-doa sepertinya kau tampak nyenyak sekali aku belum melihat rekah senyummu pagi ini mungkin kau cukup pulas mensyukuri nikmat Tuhan maaf aku hanya ingin ...
yah beginilah hidup… semakin jumlah usia bertambah semakin kita lupa bagaimana caranya berbahagia sebenarnya hidup tetap mudah kawan hanya saja kadang kita sendiri yang membuatnya menjadi lebih sulit aku pun rindu masa-masa itu masa di mana saat aku terjatuh pelukan bunda bisa menjadi obat
beberapa waktu lalu dari dalam kaca ajaib belum lama ini, masih segar dalam baur rentetan saling sikut tukang mengatur yg tak teratur bahkan lidah-lidah mereka nampak tidak sehat tidak ada suara yg tidak mengerutu, tidak ada nada-nada yg tidak menerkam dan mata-mata yg lama saling menanam benci ...
hari ini kulihat banyak kegalauan apakah mata hanya tertipu oleh aksara mungkin aku terlalu bergelimang keluh hingga menatap bayak kisah seperti kesah entahlah rimbun kata yg tak sengaja ku baca mungkin menyelimutkan ingin beranjak namun nadanya lebih banyak menelurkan duka mungkin hujan diluar je
aku berjalan terus tanpa melihat sekitar terus berlajan hingga tertatih hingga peluh menunjukkan tanda letih tujuan kini tak semudah mengejar layang-layang cahaya di depan tak semudah mengagumi kunang-kunang dulu memang jatuhku mampu terabaikan karena menggapai tujuan semudah berkedip tak ada pe...
Untuk tetua bermata lamur yang berjiwa prematur .... Mereka bilang aku bau kencur. Tak tahu adab para leluhur. Namun, setidaknya aku tidak melacur. Seperti tetua yang senang dunia hancur. Mereka bilang aku sulit diatur. Kepala batu tak paham prosedur. Namun, setidaknya aku tidak tersungkur. Seper...
Delegasi gubuk sederhana bertandang. Arak-arakan jalinan kata siap berkumandang. Tak perlu membentang karpet merah, prakarsa syair di sini pun lebih dari anugerah. Istana luka penuh lika liku, marilah kita bersekutu. Menguntai dunia dalam kata, untuk semesta yang bersukacita. :shakehand ahh, kau...
Puisinya ajib nih gan, bikin mewek sebentar terima kasih untuk singgah dan apresiasinya gan.... mari berpuisi bersama :) untunglah meweknya sebentar... :D
jika kau meracau manja pada lingkup maya sungguh digital telah mengganggu pandangku akal sehatku banyak dipermainkan oleh umpama isyarat tak logis memang kelebihan perempuan ya aku yg sangat mengandalkan logika harus menerka bagian kalutmu bagian tangismu atau bahagia teka tekimu kadang pekik ta...
aku pengelana pagi buta, rumahku tak jauh dari sini namun aku lebih suka mencari entahlah, mungkin lebih senang menikmati bagaimana bisa aku baru menemukanmu? ternyata kemampuanku mencari tak ada seujung kuku aku baru menemukan perapianmu tiga purnama tahun ini? izinkan aku menikmati hangatnya me...
kau mencari taman penuh warna-warni bunga sungguh salah tujuan singgahmu disini disini hanya pemakaman dari banyak harapan kau mencari padang berhampar rerumputan pemberhentianmu masih beberapa kelok lagi disini hanya savana rimbun ilalang berduri tumbuhnya terhujani air mata, suburnya tepupuki pe
luka ada akan ditemani air mata... beberapa dari mereka berkata air mata pengobat luka semoga mereka tak lupa air matapun mengandung garam...
permisi gan, lembahmu indah betul izinkan saya meneriakkan apa saya pikirin ya aku tak paham bunga, sungguh tak mengerti inginnya pernah kutatam benih harapku anggun kuntum mawar ternyata anggrek menjuntai tinggi tak mampu kugapai, sungguh ku tak paham bunga pernah kutaruh bersinar mentari harap...
1 Maret 2015 menyembunyikan, menutupi dengan berlilit-lilit balutan ini berakhir pada nampak jua jelita, tak mengerti harapan apa yg kugenggam ini aromanya berujung pada kesia-siaan perjuangan yg tersebut ini hanya kiasan kaupun sebenarnya tak melihatnya bukan tidak, sebenarnya aku yg tak pernah
terimakasih untuk setiap kejutan yang kau siapkan, meski sejenak selalu mampu merekahkan senyum disudut bibir… :D aku datang tanpa kejutan hanya singgah menumpahkan deru rasa tertahan yang sulit dilepaskan… sambil sesekali menikmati coretan indah yang sedikit mengiris di istanamu :D sejenak
23 Februari 2015 wahai dinda semayammu di hati sungguh kujaga walau ada senyum hendak memalingkan akan kutepis namun aliran kasih yg bermuara ke hati tak hanya engkau sungguh saat ini pilihan menguras air mataku kekasih, aku hanya seorang yg ingin mencoba patuh walau harus pecah berkeping aku t