Ruskiy udah kebanyakan platform korvet dan fregat. Maintenancenya gimana tuh. Biarpun karya anak bangsa (Rusia) tapi kalo typenya kebanyakan apa gak puyeng juga. Mencerminkan isi dompet mereka yang makin tipis, makanya mampu bikin korvet n fregat aja itupun cuma seiprit.
Kemarin ane liat di berita, kebakaran Anadolu lumayan hebat loh. Sepertinya kalau gak ganti blok depan/skyjump secara menyeluruh bakalan beresiko tinggi kedepannya. Balik ke S400, mungkin pemikiran Erdogan, makan gak makan asal S400 :D Sedangkan rakyatnya, "emang kami mau makan S400 Pak Erdog
Kelemahannya adalah posisi RHIB yang terlalu dekat ke launcher. Sekalinya rudal meluncur, rhib bisa meleleh. Memang posisi CIWS paling pasnya diatas, bukan dibawah dek. Selain pergerakannya lebih leluasa dan jangkauannya lebih luas, posisi rhib bisa agak geser kebelakang.
Memang militer kita layak disebut "Khong Guan Army". Jenis mainannya bejibun, jumlahnya seiprit. Ganti komandan, ganti kebijakan. Gak AU, AD, apalagi AL sama saja (kecuali armada kasel). No kick back, no buy.. Gak ada planning untuk jangka panjang. Contoh Australia dalam pengadaan bar
Tampang tampang masih polos dan lugu. Kayaknya baru lulus SMP terus disuruh masuk army. Bajunya masih pada kendor semua.
Paramount dari Afsel juga lumayan mature loh. Cuman mereka juga gak terlalu banyak promosi sana sini. Produk artileri dan armored APC/IFV mereka lumayan banyak tapi kebanyakan hanya dipakai di dalam negeri. Hanya beberapa negara yang memakai produk mereka. Salah satunya Mbombe 8x8 yang dilisensi Ka
Mungkin bukan cuma buat ngangkut BBM gan, bisa juga buat nyangkut semangka dan blewah saat musim panen.. :D
Perbedaan biaya pemasangan pipa pasti berbeda di tiap2 negara. Apalagi Labor Cost di Indonesia otomatis lebih rendah daripada di Amerika. Tapi lain cerita kalau pake kontraktor dan surveyor luar sih. Kalau dari data diatas biayanya sampai 70%, kemungkinan di sini bisa kurang dari 50%. CMIIW
Sebaiknya pemerintah memanfaatkan kedekatan dengan Korsel dalam proyek ini. Mereka sudah terbukti sukses dalam hal tersebut. Apalagi mereka tidak pelit dalam soal TOT. Contohnya India dan Turki sudah sukses memproduksi K9 Thunder versi lokal mereka (Vajra/Firtina). Bahkan Turki sudah bisa mengemban
Bukannya LMS ini tonase dan ukurannya hampir sama dengan KCR 60. Berarti untuk sea state levelnya sama juga dong.
Jangan lupa dipasangin pompa air Shimizu. Tarikannya kuat, semburannya kenceng.. Dijamin kuat main siram siraman lawan LMS. :D
Yang bikin ane heran, kenapa final assembly masih harus dilakukan di Korea. Kalau PAL udah bisa, ngapain diboyong kesana lagi. Apa karena kualitas para welder PAL masih diragukan. Terus kapan pintarnya kalau gak diasah terus menerus. Hitung2 itu juga bisa jadi kebanggan PAL sebagai tempat final as
Sebenarnya pengadaan OPV TNI-AL untuk sekarang ini tidak terlalu mendesak mengingat anggaran yang terbatas. Kalau sekedar presence, Bakamla sendiri sudah cukup. Secara kapal kapal mereka sekarang sudah gede gede. Tinggal koordinasi dengan Lanal terdekat kalau dibutuhkan penindakan. Apalagi pengada
Mudah mudahan pembayarannya sudah dianggarkan matang matang supaya gak pake palawija segala. Ntar pusing keluar masuk pasar buat nyari komoditas apa yang cocok buat dipake bayar.
Emangnya beli Poseidon cuma buat mengkounter Malaysia doang?.. kemahalan bung. Naga dan Kanguru sedang gencar gencarnya memperbesar otot. Itu yang seharusnya jadi perhatian khusus. Tidak ada yang menjamin bakal gak ada konflik 20 tahun kedepan.