mayan.....setelah agus...lanjut salsa ke firdaus. sekarang2 jadinya ke willie. bentar lagi heboh dia mualaf.....setidaknya ruu karbitan lenyap seketika bersamaan dengan isu2 sensitif yang seharusnya lebih disorot. bobroknya pemerintah sejalan dengan bobrok rakyatnya.
ni orang keknya pernah trauma gara2 saham. kemungkinan kena pom2 saham brengsek pada masanya contoh kek b*mi, beli di pucuk jual pas harga ancur. sejak saat itu jadinya sensi bener ma saham dipikirnya judi
mantep.......ntar ane kasih tau pelayan resto sebelah buat tagih sisa 27 jtan perbulan ke rumah si airlangga
semua akan busuk atau bagus pada waktunya, biar waktu yang menjawab. tidak ada yang namanya prinsip dalam politik, putih bisa jadi hitam ketika sudah masuk
alasan aslinya, karena mematikan usaha miras sembunyi2 di warung remang2 milik sanak famili, rekan dan teman dari para pemrotes......udah rahasia umum miras oplosan kaga ad yang berani ngusik
yg jadi pertanyaan, kenapa sekelas instansi2 luar biasa ini yang menjadi tulang punggung negara sepakat memberikan statement yang hanya bisa digunakan untuk membohongi anak tk hingga sd??? oh maaf...ternyata bisa sampai membohongi lulusan sma deh, baru liat video ada lulusan sma ditanya 2 tahun be
mestinya ada skala prioritas untuk makan gratis ini, yang disorot media kebanyakan sekolah yang bangku dan fasilitas masih bagus. uang jajan mereka terkadang lebih besar dari anggaran makan itu sendiri. coba arahkan dulu ke sekolah2 bobrok yang atapnya masih bocor dan bangku banyak yang patah.
tidak ada yg namanya rakyat di kamus si kopi susu sama kacang ijo , yang penting instansi dan rekan seprofesi. karena atas tau kelakuan busuk bawahan dan bawahan paham busuknya atasan, satu kena semua kena
bpjs berlaku untuk semua masyarakat,namun untuk kategori pbi seharusnya untuk masyarakat yang minim penghasilan, ini idiot mana yg seleksi bahwa orang2 itu berhak digratiskan iurannya. bukan bayar pribadi. koplak
fenomena gunung es, banyak sebenarnya tingkah polah anak2 manja hasil didikan ortu yang "ingin selalu memberikan yang terbaik" untuk anak2nya, hingga akhirnya menjadi terlalu manja dan arogan dan menganggap bahwa seluruh dunia akan memperlakukan dia seperti bapak emaknya. dan tantrum ke...
selama pengelolaan sda dan sdm di mari tidak dibenahi dari yang paling kecil. jangan harap negara sebesar ini akan menjadi setara negara lain, yang ada hanya menjadi penikmat daripada penghasil, pembelanja daripada pemroduksi, penghibur dan alas kaki bagi negara sekeliling. tapi jangan berkecil hat
yang menghujat adalah orang2 sesama "kubu" yang selalu dapat jatah kue dari yg itu2 aja menguasai jateng selama ini. toh hasilnya, ternyata mayoritas sudah jengah memberi kesempatan orang2 "kubu" tersebut untuk kembali berkuasa dan memberi ke yang lain, sapa tau ada perkembangan