digencet sana sini, sudah saatnya istirahat saja. pemerintah dikasih pajak berapapun tidak akan cukup ibarat minum air laut, pasti dahaga terus. atau jangan2 udah kategori "black hole" berapapun pasti ilang
tidak ada yang lurus di politik, soalnya ga mungkin ga bagi2 jatah. yang bilang buruk hanya orang2 yang ga kebagian jatah saja. itu yang pasti
segala ijasah lah, penyakit lah yang di blow up......kalau berani "korupsi" nya dong, atau takut karena sudah berbagi bersama.
curiga...sebenarnya trend lulusan sma sekarang tidak bisa berhitung, sebenarnya fenomena gunung es, dimana hampir semua generasi indo sejak indonesia merdeka sebenarnya hanya punya bukti ijazah tamat tapi tidak punya ilmu. wajar saja menjadi negara dengan iq minimalis.....yang juara hanya korupsi...
mantap, mau rakyatnya, pengusahanya, ormasnya, penegak hukumnya, pejabatnya semua amburadul. memang pantas ga bakalan jadi negara maju
cuman ganti mode senjata aja. dari clurit jadi sarung isi silet sama paku. puasa2 aja masih tawuran. emang dah bawaan orok
ya ga mungkin lah, hampir semua yang membuat dia bisa duduk disitu ada riwayatnya kok. bisa karam satu negara kalau diusut semua.
di luar nalar si mahasiswi yang memang nyleneh, namun akhir2 ini pemberitaan selalu menyudutkan dua pembesar ini, dan sejak sebelum pilpres pun banyak sekali drama simbiosis keduanya. yang jelas selama masih bisa makan dan tidur nyenyak. cukup tutup mata,telinga dan mulut saja. percuma mengeluh, t
diluar betul tidaknya itu ijazah, yang masih jadi pertanyaan di benak saya. kan katanya termasuk orang korup versi occrp. napa oplosan pada ga ngulik2 kasus korupsi???dari semua kesalahan yang ada argumennya hanya ijazah?berarti bersih dong orangnya cuman cacat di ijazah saja??? atau yang merongr...
ketika sudah kalah.....maka semua keburukan dan kebobrokan akan terbongkar dengan sendirinya,sebab sudah tidak ada yang mau membela. itulah nikmat dan sedapnya jadi pemenang. berbagi ketika diatas, berharap tidak dibui ketika selesai masa tugas.........