“Aspirin lagi, Mbak?” Aku tak menggubrisnya kali ini, hanya mengangguk pelan. Tak berdaya. Kulihat refleksi diriku sendiri di kaca-kaca lemari obat-obatan yang tertutup rapat. Sudah seminggu lamanya aku bertahan dari kecanduanku. Bersemedi sambil meratapi segala nyeri di dalam kamar seorang ...
“Selamat pagi, netizen yang budiman. Kawan Radio Ultra light, apa kabar nih? Mudah-mudahan di pagi hari yang cerah ini semuanya baik-baik aja yah. Buat kalian yang lagi beraktifitas di pagi ini, semoga harinya berjalan dengan baik dan lancar. Bareng lagi sama gue Mega di bursa musik dan info pa...
Part 2 “Udah bangun, cewek kampret...” Aku mengucek mata dengan kedua tanganku, masih menerka-nerka apa yang terjadi padaku semalam. Beginilah setiap harinya. Dia akan datang sebagai penyelamat di kala aku kesakitan seperti semalam. Mungkin, dia satu-satunya manusia yang tahu penderitaanku. T...
Part 1 “Aspirin, Mbak...” Aku terhenyak mendengar dialog senyap itu, entah dialog atau monolog. Aku tak tahu harus memberikan respon apalagi padanya. Apoteker yang satu ini memang terlalu banyak bicara. Membuat kepalaku semakin pusing, tak kentara. Aku menyerobot obat yang sudah sengaja dia...
The Last Part Aku menghembuskan napasku, keras-keras. “Maafin, Sas...” Aku terdiam. Kaca-kaca pembatas ini membuatku tak nyaman. Kulihat bayanganku sendiri di dalam kaca. Baju orange ini membuatku muak, wajahku semakin lusuh. Rambut gondrong yang tidak terawat, kumis dan brewok yang
Di antara banyaknya pemikiran yang dikemukakan mengenai kasus Ahmad oleh orang-orang maupun beragam surat kabar, ada satu atau dua yang cukup layak, sehingga mendapatkan perhatian publik. Salah satunya yang dimuat oleh majalah records, tempat aku bekerja saat ini. Dan itu adalah jejak tulisan-tul...
Part 7 Tak terasa sudah ada empat orang wanita di kampus ini yang menjadi sasaran kemanisan pisauku. Tak ada sama sekali yang curiga. Ternyata, aktingku lumayan jago dan aku bangga karena hal itu. Kalian harus tahu, bangkai-bangkai wanita cantik yang sudah menolakku itu. Aku simpan di dalam tang...
Suara nyaring dari sebuah handphone layar sentuh di sebelah bantalnya sudah membuat telinganya lumayan sakit, beberapa kali berbunyi dia tetap mengabaikannya. Terus-terusan menikmati tidurnya yang bermimpi sama setiap malam dalam kurun waktu sebulanan ini. Dia cukup lelah untuk sekadar berpikir ...
udon udon , sepertinya majikanmu sedang kasmaran :ngakakhttps://media3.giphy.com/media/1pCE5nBJiDuuY/giphy.gif Udon-nya terdebest emang gan :bigkiss:cendolgan
Part 6 Pendakian pertamaku berakhir tragis, teman-teman Mapala memang ramah-ramah. Tapi, semua itu tak berjalan lama. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, ternyata Ratih sudah punya gebetan. Sepertinya, dia sedang dekat dengan Andre, mereka satu fakultas, juga komunitas. Hatiku cemburu. Ber...
Part 5 Hari-hari berlalu tanpa aku sadari, kini keberadaanku sudah memasuki semester empat di sini. Tahun-tahun berlalu dengan membosankan. Entahlah, apa yang membuat semua orang enggan dekat-dekat denganku. Padahal, aku mencoba untuk baik dan bersikap ramah sebisa mungkin. Bisa saja, karena Nis...
Sama sama sis.. Nah kan jadi lebih rapih dan syantiek kemasannya. :thumbup:thumbup Cemungudh yah. :beer: Cemungudh pastinya gan :cendolgan mejeng di pejwan 😎 , sambil nunggu apdetan titip gerobak ane disini ya bro....... Syudahhh apdet nih gan :cendolgan
“Udon! Udon....” Setelah masuk ke apartemennya, yang pertama di cari pasti soulmate-nya itu. Siapa lagi coba? Selama berjam-jam di tempat kerja yang ada di pikirannya cuma Udon, takut aja kalo Udon kelaparan atau kehausan, apalagi minggat. Kucing pintar gak mungkin berkhianat, sih. Udah bert...
Pasien terakhirnya bergegas keluar dari ruangan, aneh banget sih. Akhir-akhir ini semua pasiennya suka buru-buru pengen pulang. Padahal, biasanya mereka betah-betah aja konsultasi sama dia. Bahkan, tadinya suka ada yang sampe curhat berjam-jam soal beban hidupnya. Dia sama sekali gak keberatan so...
CHAPTER 7 -Lorem Ipsum- Mentari pagi menyusup masuk ke dalam kamar kosanku. Membuat seluruh ruangan menjadi silau yang indah dan berkepanjangan. Aku tak bisa tidur semalaman. Tak ada niat untuk mata ini terpejam. Hitam-hitam di bawah kelopak mataku pun semakin melebar. Mungkin inilah mengapa waj...