Membubarkan Resepsi Kenegaraan Di Istana Negara Suatu hari dibulan Oktober tahun itu, saya menjadi Dokter Jaga di RSPAD. Dokter Jaga adalah dokter (seorang diri) yang bertanggungjawab terhadap berfungsinya seluruh rumah sakit sesudah jam 14.00 siang - pukul 07.00 besoknya. Dia juga bertanggung ja...
Dinilai Tidak Cekap Jadi Tentara Suasana batin bangsa Indonesia bisa dikatakan aneh. Kalau kita bandingkan dengan gegap gempitanya segala rapat raksasa merebut Irian Barat, maka begitu sunyi senyapnya penerimaan para pejuang yang telah mempertaruhkan jiwa raganya merebut Irian Barat itu. Itu tamp...
Menjadi Kapten 10 Hari Saya tinggal di Mess Dokter RSPAD, lantai 2 di Gedung Kebidanan. Besoknya saya melapor ke direktorat Kesehatan AD sebelah Gedung Kebidanan RSPAD. Ternyata jedatangan saya itu tidak menimbulkan sesuatu yang luar biasa. Bayangkan, saya satu-satunya dokter AD, combatant dan ai...
Sampai Jumpa Irian Barat Hari untuk pulang, kembali ke Jakarta sudah ditetapkan. Di RSU. Hollandia ada seorang Kelasi KRI Macan Tutul dengan luka bakar hampir 100 persen dan sudah satu tahun menjalani perawatan. Kelasi Wayan seorang putra asli Bali. Dia akan turut dievakuasi ke RPAD di Jakarta. O...
Hollandia 1963: Misteri Macan Tutul dan Jos Soedarso Di Hollandia, saya dijemput oleh Lettu dr. Liem Tjing ham, orang Indonesia terakhir yang saya temui di Amahai tempo hari. Saya menumpang di rumahnya, atau lebih tepat mess. Secara tituler dia menjabat sebagai Kepala kesehatan Kodam, karana berw...
The One-Way Ticket in Restrospect Seluruh operasi fisik merebut Irian Barat lebih merupakan kepejuangan daripada operasi peperangan. Kalau merupakan peperangan seyogyanya ia memenuhi semua unsur-unsur untuk berperang : ketersediaan info intelijen, termasuk medical intelligence, ketersediaan logis...
Kunjungan Pak Yani Bulan November 1962, lima bulan setelah terjun pertama kali, kami benar-benar keluar dari hutan dan pindah tinggal di polder-polder asrama di Kota Merauke. Mayor Benny memberi saya tugas tambahan lagi disamping kerja di RS.Merauke, yakni memberi kursus Bahasa Inggris kepada par...
Kerja di RS. Merauke Kampung Kuprik adalah sebuah kampung diseberang Kali Maro dan Kampung Kelapa Lima, tempat dua setengah bulan kami bergerilya dan bertempur. Kmapung ini memanjang dengan satu jalan yang cukup lebar dan membentuk pertigaan dengan jalan dari arah jetti kali Maro. Sebelah timur d...
The War is Over! Ternyata berondongan mitraliur Belanda sepanjang Kali Maro dari higgins boat patrol pada tanggal 15 Agustus itu adalah hari cease-fire, yang ditandatangani di New York oleh diplomat kita Adam Malik dari Indonesia, Mr. Van Rooyen dari Belanda, dan Mr.Bunker diplomat kawakan AS yan...
25 Juli pagi-pagi sekali kami keluar dari persembunyian disekitar hutan kampung Kelapa Lima, langsung menuju arah timur mencari induk pasukan, baik itu RPKAD maupun Raiders 530.Mula-mula kami kearah perbatasan PNG melalui daerah rawa-rawa kering. Makanan kami hanya terdiri dari daun bluntas dan d...
Akhirnya kami sampai ke hulu Kali Maro, dimana lebar sungai hanya lebih kurang 200-300m. Disitu kami berhenti sambil mengumpulkan rumput serta membungkus ransel dan kelengkapan lain dalam ponco. Kami menunggu saat peralihan air pasang dan surut. Pada ssat itu sungai agak tenang, momen terbaik unt...
Anda harus membayangkan rapatnya hutan belantara Irian pada masa itu. Tiba-tiba saja kami bertemu dengan seorang tua, yang kemudian kami tahu bernama Bakri, seorang Jawa asal Gresik-Jawa Timur yang pada awal abad ke-20 mausk dalam rombongan migran yang dibawa oleh Belanda ke New Caledonia. Rombon...
Pertempuran di Kampung Kelapa Lima Setelah kami sudah terkonsolidasi, kami mulai orientasi medan dan mendapati satu kenyataan bahwa kami diterjunkan disebelah barat sungani yang kami yakini Sebagai Sungai Maro. Sungai ini mengalami pasang surut setiap 6 jam. 6 jam mengalir kehulu, dan kemudiannya...
Begitu payung terbuka, saya lepaskan ransel dan pluzak bergantung bebas dari badan saya agar nanatinya jatuh tidak terlalu keras. Sepanjang latihan terjun di Margahayu, saya tidak pernah terjun dengan beban dibadan. Untunglah payung terjun yang kami pakai adalah buatan Russia yang tebal. Bayangka...
Selamat Bejuang Pahlawanku! Pilot Hercules, Letkol Slamet memberikan ucapan intinya tugas dia hanya sampai disitu, dan mengucapkan: "Selamat Berjuang, Pahlawan!" Namun putaran satu kali belum tampak dropping zone, dua kali juga belum, dan pada putaran ketiga terdengar teriakan Overste S...
Briefing kedua diberikan oleh Komandan Gugus Tugas Operasi Naga, Kapten Inf. Benny Moerdani. Briefing nya lebih detail, disertai dengan peta Irian Barat bagian selatan, US Army Map 1937. Saya melihat Kali Maro dan Kali Kumbe. Kami akan diterjunkan disebelah timur Kali Maro, lebih kurang 50km di u...
Jump Into The Unknown: The Sky Above, The Mud Below Setelah makan siang di Mandai, penerbangan dilanjutkan. Destination unknown! Kira-kira pukul setengah lima sore kami mendarat di lapangan terbang tanpa gedung. Amahai, suatu tempat di Pulau Seram. Saya belum pernah mendengar nama Amahai. Kmai di...
Pembebasan Irian Barat, The One Way Ticket Pertengahan Juni 1962, kami pemilik Wing-Para diundang makan malam dirumah Menteri Kesehatan/Direktur Kesehatan AD, Brigjen dr. Satrio di Jalan Mangunsarkoro. Banyak perwira dari Ditkes AD beserta istri ada disana. Saya datang bersama pacar saya. Tidak a...
Menjadi Paratropper Akhir Maret atau awal April, Lettu dr. Goh Hoh Sang, Lettu dr.Djatmiko, Lettu dr. Asril Aini, Lettu dr. Rudy Pattiatta, dan saya Lettu dr. Ben Mboi dipanggil oleh Aspers Kessad, Letkol Dr. Soeparto. “ Saudara-saudara terpilih untuk menjadi dokter paratropper pertama. Seterus...