dengan performa seperti sekarang, sepertinya ngga ada pemain milan yang bisa klop dengan tonali... gabbia - theo - hauge jadi kurang maksimal karena si penjaga tempo di sisi kiri ngga jalan sama sekali... ane yakin hauge akan terlihat lebih bagus, kalau seandainya kessie yang main... kjaer bukan ma
bpd kita sudah punya di romag, sayangnya kualitas bertahannya buruk, meski passingnya lumayan (ngeselin)... kjaer dan gabbia sama sama bek yang main aman, dan memang lebih baik membuang bola daripada memaksa memberi umpan yang bakal di rebut lawan... napoli waktu lawan milan saja 2 kali membuat bl
tugas bek tengah kan mengamankan, daripada ngasih kesempatan lawan untuk melakukan tendangan ke donna... se simpel itu juga mainnya kjaer... kalau romag yang main kebanyakan gaya, sok main positioning, yang akhirnya malah gagal create chance, dan ngasih peluang lawan untuk melakukan pressure ke per
Mcveigh achomatic20dari dulu sampe sekarang romag ngga ada progress, kadang baik kadang buruk penampilannya, cuma ketutup performa bek yang lain yang buruk... calabria bisa step up, ketika skema permainan membaik, gabbia yang berstatus pemain biasa saja juga bisa beradaptasi dengan skema baru milan
gimana ngga kalah lari, itu lozano / polita sudah terlihat mau sprint malah disamperin, otomatis ketinggalan jauh... awalnya ane ngira itu bakal di foul sama romag, eh ternyata cuma memastikan kalau lawan mau sprint...
bola emang kena kaki bakayoko gan, si baka niatnya menghadang kessie, tapi justru kena bola....jadi ya clear ngga ada pelanggaran
achomatic20 siap, kalau ngga ada aral, sudah sepakat ada kata ibrahim atau ibra.... ini lucunya romag, dirinya berkali kali blunder, 2/3 kalah sprint (jadi inget ada salah satu agan disini yg bilang romag kenceng larinya..)...ketika ada peluang dari petagna di menit akhir malah dia marah marah ke b
nama ibra bakal laris lagi.... mana bini pengennya si calon bayi diberi nama ibrahim... bingung dah.... :D romag no comment pagi yang indah.... kopi akan terasa sangat nikmat sekali setelah lihat milan di puncak klasemen lagi
ukiesta siap salah.. pildun 98 albertini masih rutin main, meski perannya sudah ngga sevital baggio atau di biagio. setahu ane 98 itu momen momen akhir peran albertini di timnas, di partai terakhir pildun 98 dia jadi cadangan... btw, rossi, papin, albertini ini termasuk pemain yang paling ane suk
adhy ukiesta jaman masih ada baresi, maldini, rijkaard, gullit, pemain yang kualitasnya dibawah jadi terangkat... filippo galli saja jadi bagus di milan, pun demikian dengan tasotti, panucci, seba rossi, eranio, dan termasuk juga albertini... core yang ane maksud ya pemain yang bisa mengangkat tim,
ukiestaadhy albertini muda masih memperlihatkan potensi, senjata utamanya tendangan dari luar kotak penalti, mirip kayaknya sama locatelli...yang ane maksud disini secara permainan albertini bukanlah core...bahkan boban pun kemudian lebih konsisten.... di timnas pun sama, momen terbaik albertini ...
caesarckool penyeimbangnya bukan rijkaard yang kemudian digantikan desailly.... lini serang juga ada gullit, yang di rotasi savicevic dan boban... bisa di bilang albertini beruntung berada di milan waktu dream team...status italia jadi banyak dapat minute play
gurbey02 si maldini sama colombo yang juga hot prospek saja langsung di kandangin begitu sekali tidak maksimal...
ini pemain ngga mau susah di milan, ketika sudah begini mau reuni lagi, ane sih mending kasih waktu buat pobega atau brescianini....
onik ini salah satu kerugian var, pelanggaran kecil bisa berdampak besar...penalti jadi lebih mudah didapat, gol juga lebih banyak yang dianulir
kayaknya ibra dianggap melanggar om, situasinya 50-50...karena ibra berada di posisi yang bagus untuk melakukan sundulan
gol kedua buah kemalasan leao yang ngga mau man marking....nih anak bener bener bego kalau urusan defend,,, leao keluar makin banyak peluang tercipta... herannya sale yang diganti, memang jarang pegang bola, tapi sekali pegang langsung assist. secara permainan sudah bagus, lini belakang solid, duo