Kisah kita terlalu rumit untuk dijabarkan oleh seuntai kata. Rasa kita terlalu sempurna untuk digambarkan, bahkan oleh sang pujangga. Aku berani bertaruh, kau pasti akan kebingungan menentukan pilihan. Kau percaya, Tuan?
Kenapa saya yang disalahkan? Anda yang jatuh cinta Anda yang memendam rasa Anda juga yang terluka Patah hati Merasa tersakiti Hellloo Saya bukan Mama Laurent Kalo sayang ya bilang Hedeeeehhhh
Yang tidak masuk akal adalah; Pacaran tidak, tunangan gak pernah, nikah apalagi. Tapi pas ketemu bilang mantan. Hadeuuuuhhhhh
Mengapa manusia suka sekali berkata omong-kosong. Berbasa-basi seolah bukan perkara dosa. Mereka bilang bercanda. Ya Tuhan, apa harus masuk neraka dulu baru bisa tertawa? Nau'dzubilah
Tidak masuk akal adalah; saat dari bibirnya bergumam rindu. Sementara di sisinya ada seseorang yang dia bilang kesayangan. Mohon maaf, itu hati apa halte bus?
Tidak apa-apa pernah salah. Yang penting itu menyadari, menyesali, lalu memperbaiki, dan tidak mengulanginya.
Hari ini kau mungkin sedang tertawa; merasa menang di atas hati orang yang terluka. Sebaiknya jangan terlena, bersiaplah untuk hal yang lebih menyakitkan dari itu. Bukankah kau percaya hukum tabur tuai itu ada?
Segala hal yang kau dapatkan hari ini dengan tidak baik. Esok lusa akan menghilang dengan cara yang lebih tidak baik.
Tiba-tiba saja aku sangat merindukan hujan Entah kenapa Malam ini aku merasa menjadi orang yang paling menyedihkan Entah kenapa sepertinya aku membutuhkan seorang teman Tuhan Jika memang aku ditakdirkan untuk sendirian Kumohon jangan pernah biarkan aku merasa kesepian
Jangan Cemburu Padaku, Widuri Widuri. Aku paham jika kamu bersedih. Sebab dia yang pulas di sisimu, masih saja mengigaukan namaku. Aku bisa merasakan perihnya hatimu, karena harus melihat orang terkasihmu terluka. Padahal di sana, kau berusaha mati-matian untuk membuatnya tertawa. Maafkan aku Widu
Harga diri bukanlah tentang siapa yang lebih kaya, atau siapa yang lebih pandai, lebih banyak gelar, jabatan, kedudukan, atau siapa yang lebih rupawan. Harga diri mutlak dimiliki oleh setiap jenis manusia. Ketika harga diri seseorang terusik, mustahil ia akan diam saja.
Aku trenyuh Hatiku tersentuh Aku merasa tersanjung Seolah tak percaya Sebegitu besarnya mereka menginginkanku Aku kagum dengan kegigihan mereka mempertahankanku Dan aku mulai goyah Kesungguhannya membuat hatiku luluh
Tuhan Hangatkan hatiku dalam rengku-Mu Genggam erat jemariku agar aku tak terjatuh Aku terlalu rapuh untuk tak tersentuh salah Aku terlalu naif untuk tak mencumbu dosa Tolong rayu aku Tuhan Aku kesulitan meyakinkan diriku sendiri Bahwa bahagia itu memang ada untukku Iman yang lemah Membuat jiwaku...
Aku tak peduli Saat angin menerbangkan duri-duri dan menghujami tubuhku Karena kuyakin KAU selalu ada melindungi hatiku Aku tak peduli Sekalipun ombak menerjang menghantam ragaku Karena kupercaya KAU pasti ada untuk menggenggam erat jemariku Aku tak peduli dengan gelegar petir yang mengundang badai
Bagaimana mungkin aku membaca Sementara engkau tak pernah menulis Bagaimana mungkin aku mendengar Sedangkan kau tak berkata-kata Kau hanya membiarkan aku menerka Meraba rasa
Saat kebaikan kita dianggap sebagai kebodohan. Tidak berarti serta merta kita harus berhenti menjadi baik. Tetaplah menjadi baik, dan carilah orang yang tepat untuk menikmati kebodohan kita.
Kenapa kita merasa biasa aja saat bermaksiat? Karena terlampau sering melakukan dosa. Semoga kita dianugerahi hati yang lembut sehingga senantiasa dilimpahi hidayah dan dimudahkan dalam menerima nasihat.