papa nobita, menteri yang pernah kena tikam, sama papa mantu pemain bulutangkis. itu 3 jenderal yang pecat si gemoy tapi sekarang malah dukung. jelas ga konsisten...
ini orang yang ilmu filsafatnya tinggi, nggak usah lihat dia tokoh agama. artinya ya yang dikritik sudah keliru.
sudah, nggak usah nyebokin soal istilah 'petugas partai'. ini jelas2 istilah blunder secara perpolitikan, hasil otak lansia yang sensor2nya sudah menumpul jadi nggak bisa ikuti perkembangan zaman.
cocok buat judul skripsi: korelasi penambahan jumlah bansos terhadap kenaikan jumlah pemilih dalam pilpres negeri humor.
arahan kebijakan mah di RUPS. komisaris itu macam pengawas & penasihat aja. kalau di organisasi atau parpol, ada pembina yang beri arah kebijakan, pengawas yang fungsinya mirip komisaris.
yang komentar pertamina beres/untung atau nggak, fix dikutuk jadi staf seumur hidup sampai nggak tau beda direksi sama komisaris.
orba 2.0 di akhir masa jabatan... menyedihkan. mana mau diwariskan ke orba 3.0 pula... cuma 1 kata: lawan!
lupa dia sama kelakuan papinya yang doyan bener sama sistem bantuan begini. 2009 dia pakai BLT buat menang pilpres & pileg, sistem JKN dia tolak & lebih suka pakai jamkesmas karena bisa jadi sinterklas.
tanda bahwa industrialisasi gagal karena listrik yang berdasar proyeksi bakal defisit ternyata oversupply. artinya banyak proyek industrialisasi nggak terealisasi. pemakai listrik terbesar itu industri.
skip aja, sarjana ekonomi ngaku2 ahli hukum. apalagi mantan cap sapi, nggak tau aja yang jubir dari kampus depok itu antek cap sapi.