mohon maap, rambut masih hitam semua, nggak pakai kacamata baca juga. dibilang masih 17 tahun... mana sini pagoda pastilles-nya?
mereka ini gurunya yang asongkan jaring di tengah jalan, soalnya besar catutannya kurleb sama. nggak heran sumbangan besar, tapi proyek nggak beres2. kesimpulan: jual agama itu gurih gurih nyoy...
mau apapun alasannya, nggak banget lah sampai bunuh orang lain. dia dipercaya rakyat pegang pistol buat jaga keamanan, bukan jadi jagoan wild wild west. ada banyak cara bereskan masalah tanpa masalah. ini sih cara bereskan masalah dengan bunuh diri...
mohon maap, umur saya 17, anggota anggun c sasmi fans klab: muda muda kelahi tua tua kelab disko. hidup betamax!
orang yang lebih pilih jilat bos dibanding elektabilitas sih lebih pantas disebut oportunis, bukan politisi.
mereka bukan profesional bidang kesehatan atau psikologi, tapi mereka pejabat yang harus ikut UU KIP.
karena jadi saksi itu harus disumpah, bohong masuk penjara 6 tahun. itu yang buat dia pasti nggak mau omong apa2. minta perlindungan LPSK cuma sekadar cari sensasi, play victim.
kok tuduh saya? tuh geng cap sapi yang sering framing utang asing kita besar pakai data utang swasta masuk ke sana.
jadi ingat zaman orba, waktu itu saya masih SMA & di kelas nggak ada 1 pun cewek pakai baju agamis. tapi wali kelas pakai baju agamis, jarang banget waktu itu. pas pemilihan KM, yang terpilih orang minoritas. wali kelas nggak terima, minta pemilihan diulang. tetap yang terpilih orang yang sama.
minggu pagi harus bangun jam 6 untuk dengar bpk tedjo sumarto sh, forum negara pancasila. pakai radio transistor butut. pergi ke sekolah, baliknya dengar serial drama radio.
kalau sudah waktunya mati, nggak bisa dilawan. kalau belum waktunya, atasan juga nggak bisa apa2. jadi, saya nggak takut mati apalagi waktu masih single.