usulan , jarak 100 meter dari perempatan sebaiknya jalur dibebaskan untuk umum, karena bikin macet , dan sering polantas mangarahkan masuk jalur busway setelah perempatan , jadi rancu , dilarang masuk jalur busway tapi disuruh pakai jalur busway ,
macet , karena pengendara tidak disiplin , di tanah abang , banyak tanda larangan parkir ,tapi semua parkir disana , di depan thamrin city arah ke bundaran hotel indonesia , sepertinya kalau dilarang diartikan diperbolehkan parkir
kalau pendapat saya , jalur busway dibuka untuk umum, jadi nga usah keluarin budget buat sterilisasi busway yg nga ada manfaatnya alasannya : sterelisasi tidak berjalan , buktinya banyak mobil / motor masuk jalur busway tidak ditilang , rombongan polantas kelihatannya tidak san
kantor memang menolak barang elektronik , saya pernah kirim ditolak , sama penerima bilang isinya spare part , memang dikirim , tapi sampai sana barang rusak, mungkin karena pegawai kantor pos bagian bongkar muat , tidak hati2 kerjanya , sehingga tidak terima kirim barang elektronik , saya kirim vi
jalur busway di ganti saja dengan jalur kereta listrik , pasti nga ada yg berani masuk kejalur kereta karena jalannya nga rata
pelanggar kelihatannya nga takut sama petugas , karena jarang di jaga oleh petugas , hitungannya langgar 100 kali belum tentu sekali di tilang, coba kalau tiap kali melanggar ditilang , siapa yg brani masuk jalur busway lagi
busway kayaknya nga cocok untuk jakarta , bus kurang , daya angkut sedikit, jalur sering di serobot , lebih diganti jadi LRT , daya angkut banyak dan berbasis rel sehingga tidak bisa disrobot