Harusnya ada yg dihukum mati akibat lonjakan kasus corona gini. Ntah dari imigrasi atau orang dinas baik lainnya. Sama aja kaya kejahatan kemanusiaan.
Masalahnya yg ngeributin skg banyak buzzer bodoh dan cebong sial seolah olah muslim itu kaku dan pasti kadrun Anjing bener
bagong2018 India kan negara Islam. Tentu banyak teroris di sana yang buka masjid. Orang Hindu banyak dibantai di India. Pokoknya Covid varian Delta itu muncul karena orang Islam yang shalat di masjid. Bismillah korlap buzzerRp
Kalo bacot apa apa ngasi solusi, mending yang ngasi solusi yang jadi presiden. Pun dikasi solusi kadang mana mau denger alias tutup mata, tak jarang juga dikasi solusi malah dikatain kadrun. Jadi? Buat apa kasi solusi cok? Kesimpulannya? Ngebacot atau kritik ngapain kasi solusi? Apa guna presiden
Apapun istilahnya, tetap pemerintah ini sudah gagal. Jokowi udah gagal dengan tidak punya biji untuk mimpin sendiri PPKM ini. Apa dia ga ada kapasitas untuk itu?
Maklumi aja, utang banyak. Kalo border ditutup, tentu pendapatan negara merosot. Alhasil bayar utang tersendat. Tapi bukan itu sih masalahnya. Masalahnya, pemerintah terlalu bodoh dan gak ada biji untuk bisa tegas dan memberi rasa aman kepada warga negara sendiri. Masih mikirin ekonomi. bodoh.
Semenjak pandemi, gue udh jarang ngamar sm Tante Nicke. Sibuk ngurus minyak negara, padahal kami sering saling meminyaki tubuh kami berdua. :malus
Demi menjilat jadi buzzer apapun dilakukan. Gitulah, bro. bodohnya ga ketulungan. Sekarang, bacotan dia soal dukungan vaksin berbayar malah dimentahkan Jokowi sendiri. Kasihan buzzerRp sering dimentahin bacotannya sama tukang bayarnya.
Lempar terus wacana tanpa planning, biar gaduh terus. Rakyat dibikin bingung mulu sama si plonga plongo satu ini. Ntar kek kemarin, 2021 bilang Corona ilang dan booming pariwisara.
Gak ngotak. Penyelamatan yang rentan dikorupsi lagi. Anggaran sebesar itu bagusnya untuk pemulihan ekonomi. Perjanjian utang yang ada harusnya pake klausula force majeur pandemi. Tapi apa daya? Sepertinya pimpinan perusahaan banyak tak paham.