antikebohongan1 iya duit (dan produk turunannya) (dalam bahasa sederhana, meminjam istilah spiritual/filsafat) menghargai kehidupan adalah bagaimana melakukan welas (mengampuni) dan asih (memberi)
antikebohongan1 Ada banyak faktor dan ini adalah pertimbangan subjektif saya; misalnya: - Menghargai orang lain (misalnya LGBT ya nggak perlu dieksekusi seperti kemarin di Jakarta), tidak menindas, tidak memaksakan kehendak, tidak menganiaya orang lain, tidak memperbudak dll - Berapa banyaknya yg...
antikebohongan1 iya, bisa jadi AS secara prosentase eksekusi lebih tinggi, makanya tinggal dihitung saja berapa eksekusinya. dihitung eksekusi per jumlah penduduk, nanti ketemu. dan sebagai info saja +62 itu sudah lumayan, terakhir eksekusi 2016, 2017 sd sekarang tidak ada. dan (menurut saya) Ind
antikebohongan1 sdh saya tulis diatas, semakin banyak berarti semakin tidak menghargai kehidupan. data silahkan cari sendiri
antikebohongan1 buat gampangnya gini aja, semakin banyak eksekusi per jumlah penduduk, x-jumlah/1juta penduduk, berarti "kesadaran" manusia setempat makin bar-bar, tidak menghargai kehidupan. masing-masing dari kita sendiri bisa jadi wasit dan hakimnya. (namanya saja penilaian subjektif)
antikebohongan1 setidaknya terlihat berapa yg di eksekusi per tahun. walaupun sama-sama masih menerapkan hukuman mati, jika jumlah manusia yg dibunuh di negara X lebih besar dari Y, disitu juga terlihat penghargaan entitas Y lebih menghargai kehidupan daripada entitas X.
antikebohongan1 bisa jadi iya, bisa juga tidak, hukuman mati itu salah satu faktor penghargaan terhadap kehidupan, faktor-faktor lainnya bisa dinilai sendiri. karena penilaian terhadap sesuatu yg abstrak (kehidupan, hidup, dll) itu sangat subjektif.
antikebohongan1 dalam kasus hukuman mati : iya. tapi ada states yg sdh tidak melaksanakan hukuman mati juga.
antikebohongan1 tahu, dan saya juga berkesimpulan bahwa states yg masih melaksanakan hukuman mati itu tidak menghargai kehidupan.
antikebohongan1 minimal (ini nilai minimal saya saja lho ya) tidak adanya hukuman mati di sebuah entitas/negara adalah parameter sebuah entitas tersebut mulai menghargai kehidupan.
trump & pendukungnya lagi sibuk ribut salahkan ,China atas pandemi corona sementara itu jumlah kematian corona di amerika terus bertambah setiap hari sementara itu jumlah pasien terjangkit corona di amerika terus bertambah setiap hari waktu pandemi flu 1918 asal eropa apa dulu juga ada negara2
antikebohongan1 saya lagi nggak ngomongin index kebahagiaan bla bla, juga lagi nggak ngomongin demokrasi. Saya sedang ngomong penghargaan terhadap kehidupan, nanti kalau mau membahas index kebahagiaan dan demokrasi; itu bab tersendiri. (masih menurut saya) PRC, Saudi Arabia, Brunei Darussalam (bahk
antikebohongan1 Arab Saudi itu juga negara mengangkat rakyatnya jadi kaya. Apakah Arab Saudi menghargai kehidupan? Apakah Brunei Darussalam menghargai kehidupan? Penghargaan terhadap kehidupan itu terlalu kompleks dan tidak hanya dari faktor ekonomi saja.
namanya juga negara otoriter; negara komunis (mirip lah otoriternya dengan slemot si loper koran) kalau menghargai hidup manusia lain nanti ya jadi aneh