semakin mencekam dan semakin rumit :takut bikin greget :sup2 Yups...gimana kelanjutannya, ditunggu ya sista
Tubuh Linggar, masih belum sepenuhnya sadar, jalannya masih terhuyung dan netranya seperti mencari-cari sesuatu. Kyai Amin terus mengawasinya hingga tak sadar ada sesuatu yang ganjil dengan mas Tono. Mas Tono yang berjalan di belakang Kyai Amin, tiba-tiba menyerang, dengan mencekik leher Kyai Ami...
Bi Inah, bi Narti dan mas Tono panik, mereka mencari Linggar ke setiap sudut ruangan, tapi Linggar tetap tak ditemukan. Bersama warga, akhirnya mereka mencari Linggar. Hingga tiba di rerumpunan bambu yang menghadap ke jurang, seorang warga berteriak. "Itu Linggar.!!..Linggar ada disana, ...
Kyai Amin mendengarkan cerita Linggar, wajahnya terlihat serius mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Linggar. Kemudian perlahan Kyai Amin berkata, bahwa ia akan membantu Linggar menyelesaikan masalah ini. ----------------- Malam semakin larut, satu persatu warga yang ikut tahlilan m
Nina menjerit histeris, saat dilihatnya tubuh Rina meronta, matanya membelalak, tangannya mencekik lehernya sendiri. Kakinya menendang menahan sakit. "Tolong...tolong..tolonggg." Teriakan Rina, membuat seisi rumah sakit berhamburan ke ruang ICU. Disana mereka melihat tubuh Rina yang su
Langit terlihat sangat hitam, sepertinya hujan akan turun sebentar lagi. Linggar melirik arlojinya. "Baru jam tiga, lama banget sih nih jam muternya," gerutu Linggar. "Lu kenapa sih Gar ?, dari tadi keliatannya gelisah amat ?, bolak balik liat jam, mau kemana bro ?, cerita dong, kal
Terror yang terus menerus mengancam nyawa suster Rina, membuat Linggar hilang akal. Setiap hari ia menanyakan keadaan suster Nina, dan jawaban yang ia dapat selalu sama, keadaan Rina, semakin mengkhawatirkan, kondisinya lemah, karena ghoib itu selalu berusaha untuk mengacaukan pengobatannya. Ghoi