Sing surat wae durung weruh isine eh ono surat maneh isine yo durung weruh :berduka kudu nangis aku malian :mewek Sabar sista...wakaka
musti lo bikin penasaran wae kamu itu sist benci aku jadinya gemeees :betty Nyapo to sist, ojo nesu...:ngakak
Malam sudah sangat hening, saat Linggar terbebas dari pengaruh obat penenang. akhhh...aduh...sakit bi Bi Inah yang tertidur disebelah Linggar, cepat-cepat bangun dan mendekat. "Alhamdulillah..den Linggar sudah bangun." "Sakit bi...aakhh." "Iya den...sabar ya," ujar b...
Linggar terus memacu motornya sambil bersenandung. Mungkin saking gembiranya ia tak melihat ada sebuah sepeda motor, yang keluar tiba-tiba dari mulut gang. Linggar yang panik membanting motornya kearah kanan, yang berakibat fatal. Motor yang ditumpanginya jatuh menyentuh aspal, tubuh Dian terpent
Linggar mengambil kotak yang ada disudut kamarnya, sampulnya terlihat sudah dipenuhi debu. Ditujukan untuknya, tapi tak ada nama pengirimnya. Linggar mengernyitkan dahinya.. "Siapa ya, yang mengirim paket ini, sepertinya sudah lama, koq aku gak tau sih ?." Tanpa berfikir panjang, Lingga...
Jadi greget pokok ceritanya sist. Apalagi itu isi suratnya apaan bkin penasaran aja Sabar ya sist..lg nunggu wangsit dulu...:
"Baca !!, baca dengan mata besar kamu, kenapa mamih sampai membunuh papih kamu, bacaaa...!!." isi kertasnya apa gan? :matabelo Tunggu ya, aku buka dulu gan..:ngakak
Malam itu Linggar pamit tidur lebih awal, karena badannya masih sedikit lemah. Mas Tono beranjak hendak menemani Linggar tidur di kamarnya. "Gak usah mas !, aku tidur sendiri aja." "Tapi mas, kyai Amin bilang, mas Linggar harus ditemani, karena berbahaya." "Gak apa-apa ma...