wah cerita menarik ditunggu kelanjutannya gan Maaf kalau tulisannya masih banyak typo nya gan. Mohon dimaklumi. :malu
Cinta Sejati? Entahlah, aku tak mengerti. Tapi bagiku, jatuh cinta harus dibuktikan secara ilmiah. Harus ada bukti empiris yang cukup kuat menunjukkan bahwa aku benar-benar sedang jatuh cinta. Tapi, bagaimana caranya? Sekarang aku tidak sekolah lagi. Lupa akan hukum fisika yang di gombalkan oleh P
Satu jam berlalu, jam tangan melingkarku sudah menunjuk ke angka 14.00. Nyanyian sholawat kepada kanjeng Nabi Muhamad SAW sudah selesai, dan sekarang seorang ulama sudah berdiri, memegang mikrofon, memberikan tausiyah kepada para pengunjung. Tausiyah beliau kali ini, membuat hati kecilku menangis
Satu jam berlalu, Pak Jaya memanggil-manggil namaku. Aku menghentikan langkah, menoleh ke belakang, apa? Pak Jaya menunjuk-nunjuk sesuatu, ke arah jama'ah perempuan yang sedang berjalan pulang, kebetulan menuju ke arahku. Aku baru ingat akan satu hal, kalau Pak Jaya akan menunjukan dua gadis dengan
Lima menit, kami sampai di rumah bapak ber-topi. Dia menunjukan kamar kecil yang lebarnya hanya lima langkah kaki manusia dewasa, dan panjangnya hanya sepuluh kaki. Kamar yang cukup gelap dan nyaman. "Satu minggu berapa, Pak?" tanyaku sambil menengok isi kamar. "Gak mahal kok, sera
Hari terakhir menjelang bulan suci ramadhan. Bulan ramadhan tahun ini berbeda dengan bulan ramadhan tahun lalu. Tidak ada keluarga di kehidupanku. Aku sedikit berat melaksanakan ramadhan tanpa kehadiran sosok Ibu, adikku, bahkan Bapak, walau terkadang Bapak sering memarahiku, tapi aku tetap merin...
Terik matahari siang itu menyengat, aku berpeluh kesah, berkali-kali menyeka dahi yang berkeringat. Satu minggu lagi, bulan ramadhan datang, marhaban ya ramadhan. Dan aku masih tak tahu arah, harus kemana aku melangkah. Aku tidak yakin, untuk pergi ke rumah Paman yang ada di Jawa Timur atau masih...
Satu minggu kemudian. Berita tertangkapnya aku dan Roni sudah tercium sampai ke sekolah. Beruntungnya aku, di karenakan aku tidak terbukti menggunakan narkoba, setelah tes urin menjawabnya. Sedangkan nasib Roni, aku tidak tahu kelanjutannya. Kalian tahu, seorang pecandu narkoba dapat di tahan, pa...
Jam pelajaran terakhir, mata sudah mulai tak bersahabat. Pelajaran fisika datang, semakin runyam. Doni masih senyam-senyum sendiri, sesekali curi-curi pandang ke bangku Rahma. Begitu pula Rahma, dia juga ikut curi-curi pandang. Entah itu ke arahku atau Doni. Masih menjadi misteri. Siang itu Pak M...
"Hey, kau sudah membaik?" sapa Doni di depan kelas, duduk santai bersama murid baru yang menyebalkan. "Yah, aku mau tobat." Aku melangkah cepat, melewati mereka berdua. "Hey, gugup sekali." Doni menyeringai. Aku terus berjalan, tak menggubrisnya. Bel berbunyi. Semua ...