Kalau boleh tahu, penutur budaya "bahasa Ngapak" itu jika menggunakan sistem tulisan, menggunakan Aksara apa ya pak? ᮃᮊ᮪ᮞᮛ ᮍᮜᮌᮨᮔ atau... ꦲꦤꦕꦫꦏ Terima kasih.
yang menjadi pertanyaan sekarang adalah: Kenapa "orangtua" harus bikin anak? Bukankah hadirnya anak hanya menambah "tanggung jawab", beban, kerjaan, menambah pengeluaran (biaya), keluhan, dan melestarikan budaya penindasan/hukum rimba?
Apakah "Duta Merk" juga bisa dikategorikan sebagai "Duta Ekosistem"? Contohnya: "Duta Merk" Bank Nasional dengan "Duta Merk" Bank Syariah.
Secara nggak langsung, berarti per 1 desain (orisinil) itu cuma dihargai sekitar Rp. 10,000,- ? Gile aja lu ndro... :D