Segala Bunga Embun membilas rimbun berbelas belas Mawar liar terbungkus merah darah Mentahfidzkan kecantikanmu Rindu telah melenyapkan diri Menjadi berupa-rupa cinta Untuk apa kukirimkan lagi bunga Kalau engkau segala bunga By: cibo
nyanyian malam mata yang nyalang pada malam yang panjang diri yang terjaga dalam naungan rembulan penguasa malam selalu menolak buaian yang terlalu pagi saat lirihan malam silih berganti jiwa ini melayagn entah kemana berlari ke dalam alam khayalan abstrak, tak beraturan aku hidup dalam mimpi dalam
Takutku mata lelah melihat telinga bosan mendengar dan hatiku enggan merasa hidup dibawah matahari melihat musim berganti menunggu mati bahwa hidup perjuangan dan mati keuntungan apakah tindakanku kesia-siaan? waktu kan ku hentikan saat bahagia datang waktu biar hapuskan perih yang tak tertahan
Aku Mencintai Ternyata…… Dalam genggaman waktu Merapatkan hening sisakan keterguguan Dalam menyengat kesetiaan Perlahan bersandar pada kenyataan Adalah suatu ketika engkau diam Adalah suatu ketika engkau bicara Adalah suatu ketika engkau tak di sini Adalah suatu ketika engkau di sampingku Adal
HandPhone bicara berbalas bicara kata terbalas kata ceria atau marah hanya suara dan kata tersenyum terus tertawa lalu marah-marah tidak perduli dimana hubungan menjadi mudah jangan asal bicara dan berkata 'komunikasi tanpa ekspresi wajah' kadang sering jadi masalah By: cibo
S E P I sepi.... tiada suara disini semua diam membisu hanya ada sorot - sorot mata yang memancarkan harapan untuk sesuatu..... tidak, tidak ada yang peduli tidak juga aku semua tak acuh semua diam, semua membisu berbincang dengan pikiranya bermain dengan angan-anganya dunia serasa mati By: oding
Tak Percaya Matahari Tak percaya matahari Ketika senja mulai terlelap Tak percaya kata hati Menanti teman hati kian lama Wajah mu bukan hidupku Ketika hanyut putih menyenangkan Ketika lara ingin segera terbang Dihajar tembang hancurkan tiang Sinar ini menjadi kabur Melihat hi kusuma Merasa wajar
BUJANG Siang malam sendirian Datang pulang sendirian Tiap hari kelaparan Lapar akan godaan Ketika cinta itu datang Bujang hanya diam Tanpa sapa tanpa senyuman Hanya ke-egoan yang semayam Bujang, ketika kau datang ketika kau pulang tanpa beban By: Gunan
Transisi akan segera kautanggalkan putih abu-abu itu, kaubuang dan henyakkan di sudut lemari penuh ngengat dan apek debu kayu akan segera kau songsong warna-warni penuh mimpi dalam baur dan keringat sendiri akan tetapi, takkan lepas dari memori bau abu-abu itu tentang persahabatan cinta-yang meng
Setelah Hujan Reda Sudah lama malam sepi begini. Sudah sehari yang lalu hujan reda. Tak ada lagi kata-kata. Aku kini hilang makna. Air sudah berlalu ke hulu. Puisiku sudah habis jadi abu. Aku masih menunggu mendung di langit. Memuntahkan kembali badai kata-kata. Tapi aku hanya temukan titik dan k
kupu-kupu malam Jerat lobang yang kau pasang menangkap kaki-kaki jalang berkeliaran di malam mengikuti bau parfum menyengat manis memualkan Desahan dan gerayangan kau tawarkan tuk tukar dengan isi kantong om-om mata keranjang Di persimpangan jalan di malam kau bertengger tak peduli cemooh dan cel
Cinta Cinta itu api nyalanya dapat menerangi hatimu dan menghangatkannya. Tapi, jika kau tidak hati-hati, nyala itu akan membakar dan melukai hatimu hingga perih. Cinta tak dapat ditolak jika ia datang, sambutlah, karena jika tidak, ia akan menggedor jantungmu hingga kau akan bisa mendengar bunyin
lamun malam mulai berdetak dan kita masih disini berdua penuh tegang dalam remang yang berduel sebelum larut rebah dan bintang berhamburan kumohon diamlah karena kata merusak konstalasi By: erul
Pengagum Rahasia III Lalu… Kemana lagi aku harus berlari darimu sembunyi Derai senyuman garis wajahmu mengikuti Ngiang suara indah matamu menghantui Peristiwaperistiwa menjelma mimpimimpi Dengan apalagi aku harus berpura Laku tingkahmu tiada ku duga Aku ingin mencintaimu biasa saja Diamdiam tanp
Pengagum Rahasia II Pendar bulan di langit temaram Dingin udara malam memburam Kelam diri hilang cahayamu Harap sirna itu rindu Kutunggu fajar dari kegelapan Remang bintang kerlip gemintang Diri berpura Menihilkan rasa Dengan apalagi aku merindu Laguku tida lagi syahdu Adaku tiada Dalam rengkuh k
Pengagum Rahasia I Apalagi yang dapat kau rasa Dari jiwajiwa yang terlunta Hati yang tersayat terluka Hanya duri dan air mata Dimana cahaya itu kau sembunyikan Saat aku menangis di kegelapan Berharap, mengharap kehadiran Kau tak tahu aku pengagummu Jejak langkahmu ku ciumi Wangi tubuhmu kuindrai
Bimbang Ketika badai menghampirimu itu adalah saat dimana kamu harus memutuskan kamu akan melewatinya atau menunggu takdir membantumu.. tapi saat petir mulai datang apa yang akan kamu lakukan, menangis di bawah kakimu atau membiarkan angin datang memelukmu? Cepatlah memilih sebelum bumi mengambil j
Aku dalam kesunyian malam ketika hantu malam telah memeluk seluruh hasil ciptaannya aku berbaring dalam kesendirian, namun aku tetaplah seorang kekasih yang menanti sang surya memancarkan sinar cinta yang dibawanya tiap malam Sep’02 By: angel0n3arth
Hanya Untukkoe Kamu adalah burung dalam sangkar dan aku akan datang memberi burung itu makan dg biji2an dari hatiku, memberinya minum dari cahaya mataku, menggunakan tulang2 ku untuk dijadikan sangkarmu dan kekuatan dari cintaku untuk dijadikan sarangmu. Ekspresi seperti apapun aku sekarang atau na