yeesalah bener, kalau gak terpaksa jangan ke rumah sakit, ayah saya yang pasien kemoterapi juga dilarang ke RS sama dokternya, dan saya yg tiap bulan ambilin obatnya
Rumah Sakit yang penuh cuman ruangan pasien covid, ruangan perawatan pasien biasa apalagi yang ruangan pasien bedah banyak yang kosong, dulu mau oprasi aja bisa antri berbulan2, sekarang kalau gak bener-bener darurat orang gak mau ke rumah sakit, jadi ya wajar aja kalau surplus banyak
Betul, banyak kok pasien rumah sakit yang antigen nya negatif, tapi pcr nya positif, jadi pcr tetap paling akurat, tapi antigen setidaknya sangat lebih baik dari rapid antibodi
alluxes2 yang waras Madura kawasan Sumenep, orangnya lebih halus daripada orang jawa tengah bahkan sunda
conaga kalau masalah ruangan itu sebenarnya masih banyak opsi, yang repot itu masalah nakesnya yang terbatas, karena pasien covid ini kalau yang dirumah sakit rata-rata membutuhkan perawat yang banyak, kalau pasien biasa kan bisa ditungguin keluarganya, nah pasien covid keluarga tidak bisa menjaga,
tokoalshop Madura cuman jago bacot dan clurit doang, kalau masalah santet yang bisa mengimbangi dayak ya cuman Banyuwangi, tapi dayak karakternya lebih halus, mereka tidak akan mengganggu asalkan tidak diganggu, kalau Banyuwangi hal mistik malah dijadikan pekerjaan yang bisa menghasilkan duit Mesk
wen12691 sebagai warga Surabaya saya sangat merekomendasikan kalau suku ini harusnya di isolasi di pulaunya :imlek
Memang bener kok, terutama ruang bedah dan rawat inap non covid banyak yang kosong karena warga tidak berani ke rumah sakit kalau tidak bener-bener terpaksa