heywhyu595331titipan banteng, dulu kan sempat dicalonkan jabatan kapolri. jd tersangka korupsi dan pertama kali yg melakukan pra peradilan, sampai petinggi kpk dicopot. BG dulunya ajudan mega saat jd presiden disini udah jelas kan bocor alus ini afiliasi pdip
muhamadiyah bagus lah dibandingkan ormas lain, mereka mampu menjalankan bisnis contohnya kampus dan RS
lagian HGB, terserah pemilik hak untuk memperpanjang atau tidak, noh HGB milik prabowo ada juga yg dicabut izin oleh presiden
widya poetra yg MBR pun masih ada syarat lain - lama kepersetaan - tingkat kelancaran pembayaran - tingkat kemendesakan kepemilikan rumah <-- ini gak jelas parameternya - ketersedian dana pemanfaatan
widya poetra iya tapi khusus pekerja MBR non MBR gk dapat manfaat duitnya baru bisa cair setelah pensiun atau umur 58tahun
waduh agan kegiring opini gw juga gak suka Tifatul pernyataan itu opini yg dilempar di twit dalam bentuk thread, ada kelanjutan twit penjelasan kenapa butuh internet cepat tapi ya banyak yg minim literasi, cuitan cuma dikutip sebagian tanpa ngerti konteks terus bikin opini ngasal
Mistaravim yg pekerja MBR mampunya beli rumah subsidi Non MBR pengembalian dana saat pensiun atau 58 tahun
Mistaravimgk bisa. karena syarat rumah subsidi itu kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah, belum pernah punya rumah
nah betul bpjs jelas peruntukan dan ada manfaatnya tapera ini gk ada valuenya, pernah ada yg hitung tahun 2060 dapatnya 150juta, pertanyaannya mana ada rumah subsidi 150juta di tahun 2060, dan syarat yg bisa ambil juga MBR paling nih duit tapera digunakan SUN alias kredit sama rakyat secara paksaan
KangPri memang begini industri digital, tujuannya nguasain pasar, setelah ketergantungan mau gak mau pengguna ikutin aturan yg baru. Kalau harus ada armada malah lebih cepat matinya perusahaan, bayangin aja sampai pelosok desa. Bluebird juga beraninya di Kota besar.
coba aja tuh dokter asing berapa lama tahan nanganin pasien bpjs. RSUD aja antrian jam 8 pagi udah 200 pasien