Saya suka berpikir tentang alam sebagai stasiun penyiaran tanpa batas, di mana Tuhan berbicara kepada kita setiap hari, setiap jam dan setiap saat dalam hidup kita, jika kita hanya akan mendengarkan dan tetap demikian.
Manusia dilahirkan bukan karena tanpa maksud. Manusia dipertemukan bukan karena tanpa alasan. Saat alam membantu menjadikan seseorang manusia sebagaimana manusia seutuhnya maka maksud kelahiran dan alasan pertemuan itu akan menyempurnakannya.
Lihatlah bintang-bintang dan jangan lihat ke bawah di kaki Anda. Cobalah untuk memahami apa yang Anda lihat, dan tanyakan tentang apa yang membuat alam semesta ada. Penasaran.
Kuncup itu telah gugur. Luruh sebelum berbunga tetapi, dia gugur untuk menjadi pupuk kehidupan bagi alam sekitarnya.
Hukum adalah sekolah imajinasi yang paling kuat. Penyair tidak pernah menafsirkan alam sebebas ahli hukum dari kenyataan.
Hanya ada satu sudut di alam semesta ini yang pasti bisa Anda perbaiki, dan itulah diri Anda sendiri.
Cerita cinta tak harus berurai air mata. Cinta ada untuk kebahagiaan bukan untuk menguras air mata dan melahirkan penderitaan. Sudah seharusnya, setiap cerita cinta manis dan bahagia.
Alam telah membuat manusia menjadi bahagia dan baik, tetapi masyarakat mencelakakan dia dan membuatnya sengsara.
Yang benar saja! Zaman sekarang semua orang sibuk bicara konversi, setengah mati berupaya menyelamatkan alam. Kok, dia seenaknya mau memetik bunga abadi itu yang jelas-jelas dilindungi?
Janganlah merasa terlalu kecewa, tetapi jalanilah hidup setiap saat dengan sepenuh hati kamu. Apapun yang mesti kamu lakukan, lakukan dengan kebaktian penuh. Miliki iman pada Tuhan dan rencana agung seluruh alam semesta.