angopmaksimal Setuju sih. Tidak semua orang bisa jadi dokter, karena urusannya nyawa dan kesehatan orang. Lulus kuliah kedokteran nggak bisa asal lulus aja, kayak jurusan lain. Nilai harus sempurna dan tidak boleh ada salah. Malpraktek bisa banyak kalau kejar setoran cetak dokter sebanyak-banyakn...
jonrender Kayak ada orang sakit kepala langsung disuruh minum obat sakit kepala. Padahal pas ditelusuri ternyata kurang tidur. Solusinya ya, tidur. Stunting kok di anak? Stunting ya di ibunya.
Saya rasa paslon 2 juga dari awal strateginya sengaja mepet-mepet biar pihak panitia terpaksa mengiyakan. Pendaftaran Prabowo-Gibran di hari terakhir. Kayak sengaja diulur biar semuanya lengah.
Ini sudah kesekian kalinya menghindar saat sebelum-sesudah debat. Pernah datang mepet-mepet pas debat ke-4 biar nggak ditanya. Padahal saat itu semua paslon diwawancarai. Jadinya pertanyaan wartawannya biasa aja. Pernah juga pascadebat di debat ke-2 Gibran nggak bicara, semuanya dilibas Prabowo. Di
Nggak tau resmi terdaftar apa nggak. Aturannya sih, menteri boleh kampanye selama mengampanyekan partainya atau terdaftar secara resmi di KPU. Tolong koreksi. Ada Erick, ada Luhut, dan ada Bahlil yang baru muncul di Januari. Airlangga dan Zulhas kayaknya udah terdaftar dari awal.
Setelah Covid-19 nggak pernah muncul lagi di media. Sekarang akhirnya muncul juga. Kalau diundang wawancara, bakal dateng nggak tuh?
Sebelumnya ada mahasiswa tandingan yang dukung revisi UU KPK. Lengkap pula dengan jaket almamater baru warna-warni. Sekarang ada dosen tandingan. Apa nggak malu tuh orang-orang tandingan?
Ini judulnya nggak bisa dicerna logika. "Diduga Kena Tinggal" itu artinya apa? Diduga ditinggal saya paham. Diduga kena (kata benda) saya paham. Kena tinggal itu apaan?
Dua orang fenomenal yang masih hidup, terus dibuatkan film layar lebarnya. Sutradara dan produsernya apa nggak malu tuh, tokoh aslinya sekarang beda banget dengan yang di film?
Karena yang dukung Prabowo cuma Gerindra. Sisanya oportunis dan haus kekuasaan. PSI apalagi. Cuma nunggu perintah Jokowi. Maunya Jokowi apa bakal diturutin, termasuk menjilat ludah sendiri. Cuma satu level di bawah Tuhan kali Jokowi bagi PSI. Kalau perlu, ultahnya dijadiin tanggal merah sekalian.
Nggak bisa gitu. Harus pakai template dari tim paslon 2. "BIAR RAKYAT YANG MENILAI." Kalau muak, itu bukan rakyat. Hanya segelintir orang. Tidak mewakili sama sekali. Kalau puas, itu baru namanya rakyat. :D
Maksud TS itu mungkin cita-cita Jokowi nanti saat Indonesia jadi negara Islam terbesar di dunia dengan masjidnya yang menjadi masjid terbesar di dunia, maka nanti ibadah haji bakalan pindah ke IKN. Jadi kita bisa menghemat biaya haji, karena letaknya lebih dekat. Kemudian kita juga bisa mendapatk...