Pelajari cara "berdoa dengan benar" menurut agama dan ajaran masing-masing, kemudian kombinasikan dengan skill digital, komunikasi positif, bargaining untuk buy in, berdaptasi serta survival, akan lebih berguna dalam hidup daripada sekedar selembar kertas yang ada capnya (sebagai peleng...
Mungkin merapat ke Serie A ya... :request https://dl.kaskus.id/encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTX3FN8xXXQ7E_QOj7HyflOrJnvu0dZ4WfodEiWVtXuzmlBOggO
Israel juga biru sih pesawat Presidennya :D atau jangan2 waktu warna pesawat presiden kita kita biru itu... :shutup: https://dl.kaskus.id/img.haarets.co.il/img/1.9026823/1298451915.jpg
tukangbeling7 Saya agak setuju soal subyektifitas, makanya orang yang menjadi penilai harus mempunya kompentesi yang sesuai dan paham HIRA matriks. untuk faktor-x bisa dipatahkan dengan mudah bila dilakukan dengan linear yang benar, namun bila bengkok sana bengkok sini ya itu lain persoalan. Subj
tukangbeling7 Tolak ukur acceptable bukan dinilai sesuai selera maupun faktor-x, untuk mengukur dalam memutuskan / assessment sesuatu bisa dikategorikan menjadi Good - Acceptable - Not Recommended - atau bahkan Not Applicable. sangat lazim dalam ilmu risk assessment / risk register.
tukangbeling7 I do understood skadron udara 17 di bawah kementerian sekretariat negara Indonesia punya Boeing B-737 400, C-130 dan Fokker F27 Friendship serta AS-332 Super Puma (yang sekarang dipindahkan ke skadron Udara 45 TNI Angkatan Udara pada 2018 - dengan tugas utama penerbangan VIP/VVIP pe
tukangbeling7 mungkin karena pertimbangan banyak bandara di Indonesia yang belum bisa melayani A330 / B767 makanya dipilih B738.