Kanjo Raceratau biasa juga disebut Kanjozoku adalah sebuah komunitas pecinta otomotif yang biasa balapan di Osaka Loop, Osaka, Jepang. Mereka sudah ada sejak tahun 1980an dan berfokus pada salah satu series mobil keluaran Honda, yaitu Civic. Kanjo yang dulu jauh lebih ganas daripada yang sekarang. Tapi ada satu yang tak berubah dari para Kanjozoku, yaitu suara raungan mobil mereka yang seperti raungan mobil balap profesional (JGTC, DTM). Bahkan suara mobil mereka bisa membuat 'onar' seisi kota Osaka.

Para Kanjozoku biasa berkumpul pada jam 23.00 keatas waktu setempat. Ada yang bareng tim, ada juga yang sendirian. Dan saat mereka sampai, mereka ada yang mengobrol sambil ditemani minuman kaleng dari mesin minuman, ada juga yang mengotak atik mesin. Disinilah ane belajar banyak soal seluk-beluk Civic ane waktu itu, EK9. Dan pulang maksimal pukul 04.00 pagi. Yah, mereka juga manusia biasa yang harus bekerja di siang hari.

Kanjozoku punya topeng 'resmi' yang biasa mereka kenakan saat berada di spot, yaitu topeng yang ada di film Friday 13th, yup udah ketebak kalau topeng yang ane maksud adalah topengnya Jason Voorhees. Ane dulu juga dikasih sama pendamping ane yang memang Kanjozoku. Tapi sekarang diilangin sama anaknya kakak ane

Bisa dibilang Kanjozoku adalah pembalap dengan dua kepribadian, satu kepribadian saat siang, dan yang kedua adalah kepribadia saat malam. Disiang hari mereka adalah pekerja biasa, malamnya mereka adalah predator ganas yang siap menerkam mangsanya.

Berdasarkan hasil pembicaraan ane sama salah satu anggota tim Kanjo disana, rata-rata usia pembalap Kanjo disana sekitaran 23-27, tapi ada juga yang sampai lebih dari 30 tahun. Beda jauh sama ane yang waktu itu masih 19 tahun. Dan kebanyakan sih masih bujangan karena pernikahan di Jepang sangat jarang

Mereka juga suka ngetroll Pak Pol, beda jauh sama disini yang kalau dikejar polisi langsung ngacir nggak jelas. Kalau para Kanjozoku dikejar pak pol, dengan santainya mereka menggiringnya memanapun. Ane juga sempet ikutan kek gitu bray, bahkan ane ngikut di belakang mobil polisi, raungin mesin, terus kejar-kejaran seru (maklum masih jiwa muda). Biasanya polisi di Jepang nggak bakal ngejar mobil dengan kecepatan lebih dari 180km/jam. Jadi bisa ngela nafas lega dikit lah.

Dan pada saat masuk gerbang tol, biasanya mereka mengikuti truk, kadang sendirian, kadang ada juga yang ampe 10 mobil. Jaraknya sangat berdempetan sehingga palang nggak bisa nutup. Tujuannya apa? Biar masuknya gratis alias nggak bayar

Agak aneh memang melihat balapan liar di negara yang memang memfokuskan diri ke dunia balap. Para Kanjozoku membalap karena kesenangan. Secara teknis memang mereka berduit walaupun mereka nggak modif mobil macem-macem. Mereka juga meluangkan waktu setiap akhir pekan untuk latihan di sirkuit resmi terdekat.

Style modifikasi anak-anak Kanjo ini based on JDM. Dengan sedikit paduan gaya old-school. Jadilah orang nyebutnya JDM-Kanjo. Velgnya kek nascar bray, waktu itu ane pake velg 15" ADVAN.

Bobot mobil para Kanjozoku tak lebih dari 970kg, yah, mengikuti karakteristik Osaka Loop yang sempit dan berbahaya. Malahan bobot Civic ane waktu itu cuma 840kg. Full papras bray, varokah bener tuh mobil.

Kanjozoku biasanya memasang alat keamanan, seperti jaring, roll cage dan belt 8 point. Mereka juga memodif tampilan mobil mereka seperti mobil peserta balap Super Taikyu. Kalau dulu ane sembarangan, warna perak ada strip birunya bray. Tapi tahun 2010 ane perbaikin dan ane jiplak liverynya tim ARTA (Autobacs Racing Team Aguri) di JGTC.

Awalnya memang mereka memasang tatapan curiga ke kita, apakah kita polisi atau pembalap tulen. Itu yang ane rasakan pas pertama kali kumpul bareng mereka. Tapi setelah melihat ane balapan sama pendamping ane di Osaka yang juga doyan ngebut disana, mereka mulai percaya kalau ane bukan polisi. Tapi tetep nggak boleh ambil gambar / video di stage Jadilah ane tambah akrab sama mereka walaupun untuk komunikasi kami menggunakan bahasa Inggris.

Ada dari mereka yang memasang audio system ke mobil mereka (termasuk ane) . Mereka menyetelnya pada saat balapan atau sekedar touring. Biasanya sih dari album Super Eurobeat. Kalau ane sih nyetelnya dangdut koplo bray waktu itu.

Disana juga ada tim terkenal loh, kalau di F1 kayak Ferrari, Mercedes, RBR d.l.l.

1. Temple Trick
2. No Good Racing
3. Loose Racing
4. TOPGUN
5. Pandemic
6. Law Break

Kekeluargaan disini sangat berasa loh, rasanya kek komunitas scooterist di Indonesia. Susah seneng bareng. Ini yang kadang bikin ane sedih kalau mengenang saat-saat indah semasa di Osaka. Apalagi EK9 tahun 2012 ane jual. Padahal hampir tembus 500HP. Tapi nggak apa-apa, ane dapet EVO 6 TME langka bray .

Jenis balapan disini seperti yang kita liat di anime Wangan Midnight. Tapi ada juga balapan couple yang jarang dilakukan. Dan itu menjadi pengalaman berharga buat ane karena ane bisa merasakannya langsung dan menang. Pola couple match kek gini bray.

Hasil pertandingan couple match ditentukan oleh hasil finish kedua peserta yang sepihak.
1,2 = menang
1,3 = tanding ulang
1,4 = kalah
2,3 = menang
2,4 = tanding ulang
3,4 = kalah

Misteri Dalam Animasi Adit, Sopo & Jarwo# HT

Emak-Emak Naik Motor VS Emak-Emak Naik Mobil, Serem Mana? #HT

Jika Indonesia Punya Ajang Seperti V8 Supercars [Bahasan Total] #HT

7 Fakta Unik Forum Lounge KasKus

Balap Liar Dilegalkan, Apakah Benar-Benar Legal?

Profil Adwitya Amandio, Drifter Muda Indonesia

Alinka Hardianti, Drifter Bening Asal Indinesia

Ingatkah Agan Dengan Genre Musik Ini? (Anak 90an Masuk)

Cewek Vietnam, Serba-Serbi dan Cara Menjalin Hubungan Baik Dengan Mereka

10 Negara Dengan Cewek Terbening [Dengan Karakteristiknya]

Atau baca cerita ane di SFTH, isinya tentang pengalaman ane selama sebulan di Osaka.
Kanjozoku Diary | Kanjo Racer

Juga E-Book genre Racing - Thriller (kalau di Anime ini genrenya Ecchi)
The Struggle For Love 1 & 2