Yangon - Timnas Indonesia
mengawali langkah di Piala Asia U-19 2014 dengan buruk. Di laga perdana babak penyisihan Grup B yang berlangsung di Stadion Thuwunna YTC, Yangon, Myanmar, Jumat (10/10), Garuda Muda kalah 1-3 dari Uzbekistan.

Seusai pertandingan, pelatih Garuda Muda Indra Sjafri menilai lini depan timnya tampil kurang tajam di depan gawang lawan. Padahal, sepanjang pertandingan, Indonesia mempunyai sejumlah peluang yang bisa berbuah gol.

"(Lini depan) Kami agak kurang (tajam). Banyak peluang yang harusnya (membuahkan) gol. Sebaliknya, karena kesalahan kami sendiri (lawan bisa mencetak gol)," kata Indra kepada para jurnalis.

Kendati kecewa, Indra mengaku tetap mengapresiasi perjuangan yang ditunjukkan Evan Dimas dkk. Di atas kertas, Garuda Muda masih mempunyai peluang meraih kemenangan di dua pertandingan berikutnya, melawan Australia (12/10) dan Uni Emirat Arab (14/10).

Selain masalah penyelesaian akhir, Indra juga melihat out of form -nya penampilan para pemain kunci menjadi penyebab kekalahan dari Uzbekistan. Andai tidak, ceritanya (hasil akhir pertandingan) bisa lain.

"Kami akan memperbaiki (kekurangan). Tetapi, itu tidak bisa dilakukan dalam sehari. Pemain kunci kami bermain di bawah performa. Kalau main konsisten, (hasilnya) agak lain," tutup pelatih berkumis itu.

Penulis: Shesar Andriawan/ED

Hasil Timnas U19 Indonesia vs Australia 0-1 yang ditandai gol tunggal Jaushua Sotirio (’67)
memastikan Garuda Jaya tersingkir dari AFC Cup U-19 2014. Tidak mengantongi satu angka pun dari dua laga, pasukan Indra Sjafri
terkulai di posisi juru kunci klasemen AFC Youth Championship Grup B.

Timnas U19 menurunkan Ravi Murdianto sebagai penjaga gawang setelah absen di laga kontra
Uzbekistan. Paolo Sitanggang juga dipasang dalam starting XI. Sementara, Australia yang di laga awal hanya ditahan UEA 1-1
menurunkan dua amunisi Chris Ikonomidis (Lazio) dan Peter Skapetis (Stoke City).

Sepanjang 45 menit awal, Indonesia terjebak deadlock. Tidak tajam di sepertiga lapangan terakhir, punggawa Timnas U19 kerap memeragakan aksi individu terlalu lama. Australia yang lebih taktis mampu mengatasi serangan dengan mudah.

Kontras dengan Garuda Jaya yang tumpul, serangan balik Australia lebih menjanjikan. Peruntungan sempat berubah di awal paruh kedua. Tusukan Timnas U19 lebih tajam, dengan puncaknya adalah tembakan Evan Dimas yang masih bisa diblok oleh Jordan Thurtell.

Namun hanya itu saja yang menjadi perlawanan Indonesia. Menit 67, serangan kilat mereka memanfaatkan lini belakang Timnas U19 yang longgar. Jaushua Sotirio menempatkan bola ke sudut kiri gawang Ravi Murdianto. Gol, permainan Timnas U19 makin tidak jelas.

Australia nyaris menambah gol lwat aksi Awer Mabil yang membentur mistar gawang. Sementara hingga akhir, Timnas U19 tak lagi berbahaya. Skor 0-1 menjadi penutup laga, dan
membuat mimpi ke Piala Dunia U20 tahun depan berakhir lebih cepat.

Jadwal Timnas U19 vs UEA (Uni Emirat Arab)Bagi tim Garuda Jaya Indonesia U19, laga melawan UEA hanya menjadi seremonial saja
karena Evan Dimas dan kawan -kawan sudah dipastikan tersingkir dari Piala Asia U19 2014 setelah menuai dua kekalahan beruntun, yakni saat melawan Uzbekistan (1-3) dan Australia (0-1).

“Pemain sudah berusaha. Saya mohon
agar pemain tidak disalahkan. Mereka telah melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Saya percaya ini jalan dari Tuhan. Kami akan pulang dengan kepala tegak dan akan melanjutkan berbuat yang terbaik bagi sepakbola Indonesia,” kata Indra Sjafri usai kalah dari Australia.

Mengenai laga terakhir kontra UEA, Indra Sjafri belum bisa memastikan siapa-siapa saja yang akan diturunkan. “Belum kita putuskan
apakah akan ada rotasi atau tidak. Kita lihat dulu kondisi anak-anak. Lagipula, mereka besok akan menempuh perjalanan ke Nay Pyi Taw, lokasi pertandingan terakhir kita,” ujar Indra Sjafri.

UEA sendiri sebenarnya masih punya
peluang lolos ke babak berikutnya
setelah dua kali menuai hasil imbang
melawan Australia dan Uzbekistan.
“Sekarang kita harus bisa kalahkan
Indonesia untuk lolos. Saya rasa, ini
(kontra Uzbekistan) pertandingan
terjelek yang kami lakukan. Tidak
seperti lawan Australia,” papar
pelatih UEA, Ahmed Mesfer.