TS
KASKUS.Update
Sehabis Timnya Jadi Jawara Jakarta, Pelatih UINSGD Kirim Psywar Elegan

Final Regional Jakarta belum lama selesai, tetapi bagi pelatih UIN Sunan Gunung Djati (UINSGD) Bandung, Deden Muhibbin, euforia juara justru menjadi titik awal untuk menyalakan api baru. Begitu timnya memastikan gelar juara lewat kemenangan 2-1 atas STKIP Pasundan Cimahi, ia tak menunggu lama mengirim pesan bernada tantangan untuk jawara Regional Yogyakarta.
“The Nationals bakal all-out. Ini sekalian psywar. Juara Regional Yogyakarta, siap-siap saja ketemu kami,” ucapnya, kalimat yang sontak membuat arena FIKK UNJ GOR Universitas Negeri Jakarta bergemuruh.
Bukan Cuma Juara Regional
Bagi Sang Pelatih Deden Muhibbin, keberhasilan di Jakarta bukan menjadi puncak capaian, melainkan pembuka jalan menuju target yang sebenarnya. Ia blak-blakan soal ambisi UINSGD yang ingin tak hanya datang untuk menjuarai regional, tapi membidik target tertinggi panggung nasional yang digelar 3-7 Desember mendatang. Komitmen itu bahkan terlihat dari keputusan tim untuk tetap tinggal di Jakarta hingga fase nasional ini berakhir.
“Jarak Bandung-Jakarta, jetlag, risiko kami relakan semua. Kami berkorban karena target kami lebih tinggi,” timbangnya.
Kalimat itu bukan sekadar motivasi, tetapi gambaran bagaimana UINSGD mengelola langkahnya dengan penuh kalkulasi.
Evaluasi yang Disembunyikan Rapat
Meski vokal soal target dan mentalitas, Deden justru tertutup rapat soal catatan evaluasi. Ada alasan strategis di balik itu.
“Saya tidak bisa beberkan di sini. Biar pelatih dari Jogja tidak lihat bagaimana kami sebenarnya,” ujarnya sambil tersenyum. Ia bahkan menyebut peran analis tim, Coach Sofyan, yang digambarkannya memiliki etos kerja “gila”.
Dengan kata lain, UINSGD sedang menyusun puzzle permainan yang tak ingin mereka perlihatkan sebelum waktunya.

Apresiasi untuk Campus League, Bahan Bakar Mental Tim
Di balik psywar yang ia lancarkan, Deden tetap punya apresiasi besar kepada penyelenggara Campus League. Menurutnya, rapi dan profesionalnya kompetisi justru memberi dorongan bagi pemain untuk meningkatkan kualitas.
“Campus League menampilkan detail-detail seperti liga pro. Disiplin, format, atmosfer—semua naik level. Itu bikin pemain kami juga naik level mentalnya,” tuturnya.
Tak berlebihan bila ia menyebut bahwa kompetisi ini menjadi ruang ideal bagi tim-tim kampus untuk tumbuh menjadi kekuatan yang matang, bukan hanya di lapangan tapi juga dalam mental bertanding.
Waspada Semua, tetapi Mengintip UAD
Ketika ditanya soal calon lawan paling berbahaya di Fase Nasional, Deden tak ingin terjebak dalam satu nama.
“Saya mewaspadai semua tim. Tidak ada yang diremehkan.”
Meski begitu, ia akhirnya mengakui satu tim yang diam-diam masuk radar mereka yakni, Universitas Ahmad Dahlan (UAD). “Kami pernah kalah dari UAD. Itu jadi bahan evaluasi besar,” ungkapnya.
Deden juga mempelajari semifinal dan final Regional Yogyakarta, khususnya performa dominan UNY yang menyapu bersih gelar putra dan putri.
“Tim dari Jogja selalu kuat. Fase Nasional ini isinya 16 tim terbaik. Gak ada yang datang dengan mental rapuh.”
Ancaman Resmi untuk UNY
Pernyataan Deden yang paling ramai diperbincangkan jelas mengarah pada juara Regional Yogyakarta. UINSGD datang sebagai juara Jakarta, membawa determinasi tinggi, dan memiliki filosofi yang tegas, mereka menanggap regional hanyalah batu loncatan.
“Kami juara regional, tapi target kami jauh lebih tinggi,” tegasnya.
Dengan gaya bicara lugas, psywar terbuka, dan kepercayaan diri yang tinggi, UINSGD Bandung tidak hanya menyampaikan pesan tetapi mereka mengirim ultimatum. Fase Nasional ini akan jadi panggung besar, dan bagi UNY yang merupakan tim paling konsisten dari Regional Yogyakarta, menandakan sinyal pertempuran sudah dikirim sejak sekarang.
Diubah oleh KASKUS.Update 03-12-2025 15:04
0
5
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
24.2KThread•16.9KAnggota
Komentar yang asik ya