Campus League Futsal Regional Jakarta 2025 resmi menemukan peta persaingannya. Setelah proses drawing berlangsung di HQ Campus League Jakarta, komposisi grup akhirnya terbentuk, sehingga dapat memberi kita gambaran awal tentang bagaimana ketatnya perjalanan 22 tim yang akan bertarung di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, pada 25 November-1 Desember 2025.

Dari 16 tim putra dan 6 tim putri, beberapa grup langsung mencuri perhatian. Ada yang terisi tim unggulan, ada yang mempertemukan dua tim satu kota, ada pula yang tampak cukup seimbang hingga sulit memprediksi siapa yang keluar sebagai pemuncak. Yang pasti, atmosfer Regional Jakarta terasa sangat berbeda dibanding Yogyakarta: lebih ramai, lebih padat, dan penuh tim-tim dengan karakter permainan tajam.



Grup Paling Mencolok Sektor Putra

Sektor putra langsung memunculkan “grup panas” baru, yakno Grup C yang diisi Universitas Trisakti Jakarta, Institut Perbanas, UIN Gunung Djati Bandung, dan Universitas Pasundan Bandung, yang dianggap paling berat. Dua tim unggulan yang dikenal punya kualitas taktik kuat berada dalam satu grup, membuat perjalanan menuju semifinal semakin sempit karena hanya juara grup yang berhak lolos.

Grup B juga tak kalah menarik. Dua tim asal Cimahi, STKIP Cimahi dan IKIP Siliwangi, justru bertemu dalam satu grup bersama Universitas Podomoro Jakarta dan Universitas Budi Luhur (UBL). Persaingan antarkota plus dua karakter berbeda antara tim Bandung Raya dan tim ibu kota diprediksi akan menghasilkan duel yang cukup tajam.

Sementara di Grup A, satu-satunya wakil Sumedang, yakni Universitas Winaya Mukti juga mendapat tantangan dari STIE Indonesia Jakarta, UKI Jakarta, dan International Women University Bandung. Grup D pun punya daya tarik tersendiri dengan UNJ sebagai tuan rumah yang berada satu grup bersama Universitas Widyatama Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.



Dua Grup, Persaingan Sektor Putri Makin Ketat

Enam tim putri dibagi ke dua grup: Grup E dan Grup F. Masing-masing grup diisi tiga tim, membuat setiap pertandingan terasa krusial. Tak ada ruang untuk terpeleset.
Grup E berisi Universitas Indonesia (UI), UPI Bandung, dan UBL Jakarta. Di atas kertas, ini menjadi grup berwarna karena mempertemukan kekuatan dari Depok, Bandung, dan Jakarta.

Sementara Grup F mempertemukan UKI Jakarta, UNJ, dan STKIP Pasundan Cimahi grup yang digadang-gadang berjalan ketat karena tiga tim memiliki gaya bermain agresif.

Berbeda dengan Yogyakarta yang memakai grup tunggal untuk putri, Regional Jakarta punya dinamika lebih hidup. Hanya juara grup yang lolos otomatis ke semifinal, sementara dua tim peringkat terbawah dari masing-masing grup akan berduel silang memperebutkan dua tiket semifinal tersisa. Format ini membuat sektor putri terlihat kecil, tapi penuh jebakan.

Dengan drawing yang sudah dilakukan, peta kekuatan Regional Jakarta kini mulai terlihat. Namun sejarah Campus League selalu menunjukkan bahwa tak ada grup yang benar-benar aman, dan tak ada unggulan yang bisa bernafas lega terlalu cepat. Mulai 25 November nanti, Jakarta akan menjadi panggung persaingan paling ramai dan paling penuh kejutan di musim ini.