Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menunjukkan mental level juara mereka setelah menumbangkan tuan rumah Universitas Islam Indonesia (UII) dengan skor 3-1 dalam laga semifinal Campus League Regional Yogyakarta di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Selasa 11 November 2025 lalu. Kemenangan ini tak hanya membawa “Si Biru” ke partai final, tapi juga jadi bukti ketangguhan mereka di bawah tekanan besar.



Awal Yang Penuh Tekanan
Bermain di kandang sendiri, UII tampil agresif sejak menit pertama. Dukungan dari suporter tuan rumah membuat atmosfer pertandingan begitu intens, yang membuat UNY tertekan yang harus bermain hati-hati di awal laga.

Namun, pertahanan rapat dan permainan disiplin tinggi yang ditunjukkan UNY membuat UII kesulitan menembus lini belakang. Kiper UNY, Rivaldo Mamma, tampil luar biasa dengan sejumlah aksi penyelamatan krusial yang menjaga gawangnya tetap aman dari kebobolan. Konsistensi tersebut pun berbuah manis, sehingga UNY perlahan mulai keluar dari tekanan. Serangan mereka jadi lebih terorganisasi, dan upaya keras itu membuahkan hasil di menit ke-19 saat Muhammad Rizki Febriansyah memecah kebuntuan lewat penyelesaian rapi di depan gawang, mencatatkan Skor 1-0 untuk UNY yang bertahan hingga turun minum, meninggalkan keheningan sesaat di tribune pendukung UII.

Drama Perpanjangan Waktu
Memasuki babak kedua, tensi pertandingan semakin meningkat. UII yang tertinggal berusaha menekan lebih agresif dari babak sebelumnya, sementara UNY tetap sabar menunggu momen untuk menyerang balik. Menit-menit akhir waktu normal menjadi panggung bagi tuan rumah yang akhirnya UII sukses menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas Indah Ardian Raffa Purwantara. Kondisi Skor imbang 1-1 memaksa laga berlanjut ke babak perpanjangan waktu, dan atmosfer di GOR pun semakin memanas.

Ketegangan memuncak di babak tambahan ini. Kedua tim sama-sama bermain habis-habisan, tapi keberuntungan kali ini berpihak pada UNY, karena di menit ke-40+2, sebuah gol bunuh diri dari kiper UII, Ghalih Dwi Wicaksono, membuat UNY kembali unggul 2-1.

Gol tersebut menjadi momentum titik balik pertandingan yang terjadi bukan karena keberuntungan semata, tapi karena konsistensi UNY yang terus menekan hingga menit akhir. Tak butuh lama, lima menit berselang, Ibra Azhiim Syahputra memastikan kemenangan UNY lewat sepakan keras yang menembus jala UII. Skor 3-1 dan menutup laga yang penuh drama dan emosi.



Bukan Cuma Menang Tapi Pembuktian
Kemenangan ini menegaskan satu hal, bahwa UNY bukan hanya unggul secara taktik, tapi juga matang secara mental. Sikap mereka dalam menghadapi tekanan atmosfer supporter tuan rumah yang menggoyahkan mental, tapi mereka tetap tenang, fokus, dan efisien memanfaatkan peluang. Pelatih UNY pun memuji semangat juang timnya yang tak pernah goyah. “Anak-anak bermain dengan disiplin luar biasa. Kami tahu pertandingan ini akan berat, tapi mereka berhasil menjaga fokus sampai akhir,” ujarnya seusai pertandingan.

Dengan hasil ini, UNY berhasil melangkah ke final Campus League Regional Yogyakarta dengan penuh percaya diri. Mereka akan menunggu pemenang antara Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang merupakan dua tim yang juga sama kuat. Namun satu hal sudah pasti, kalau UNY telah membuktikan bahwa untuk menjadi juara, yang paling penting bukan hanya teknik, tapi mental baja di tengah tekanan.