Campus League saat ini memulai langkah besar dari wilayah Jawa dan Bali, dua kawasan yang ekosistem pendidikan dan olahraganya paling siap dari daerah lain. Namun, sejak awal Campus League menegaskan bahwa kompetisi ini tak akan berhenti hanya di dua pulau tersebut. Visi besarnya tentu adalah menjangkau seluruh Indonesia dari Sumatera hingga Papua.

CEO Campus League, Ryan Gozali, dalam podcast From The Bench yang tayang 8 Oktober 2025, menjelaskan bahwa fokus awal di Jawa-Bali ini bukan soal eksklusivitas, melainkan awal dari strategi membangun sistem yang kuat sebelum diperluas ke daerah lain.

“Kami mulai di Jawa dan Bali karena infrastrukturnya sudah siap. Tapi tujuan kami adalah menjadikan Campus League milik seluruh Indonesia,” ujarnya.

Ryan menambahkan, perluasan ke wilayah lain akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan kesiapan kampus dan federasi atau asosiasi dari cabang olahraga di setiap daerah. Model kompetisi yang sedang diuji di dua wilayah awal ini akan menjadi acuan nasional.

Tantangan untuk memperluas kompetisi di seluruh wilayah Indonesia tak hanya soal kesiapan infrastruktur dan federasi daerah, tapi juga soal funding sponsorship, maka dari itu fokus dari Campus League, tak cuma teknis, tapi juga mempersiapkan skema sponsorship regional untuk melibatkan brand lokal atau bahkan perusahaan dengan berbagai bidang di masing-masing provinsi. Skema ini memungkinkan perusahaan daerah untuk menjadi bagian dari ekosistem olahraga kampus di wilayahnya.

“Kami ingin agar setiap daerah punya kebanggaan sendiri. Kalau di Surabaya bisa ada brand lokal yang mendukung, di Makassar pun begitu. Jadi sponsorship tidak hanya dari pusat, tapi juga hidup di daerah,” jelas Ryan.

Pendekatan ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk memperkuat koneksi antara kampus, pelaku usaha, dan komunitas lokal, lewat menciptakan ekosistem yang tumbuh dari bawah, bukan sekadar mengandalkan sponsor besar di tingkat nasional.

Selain itu, Campus League juga menyiapkan langkah lanjutan berupa pelatihan pelatih kampus dan peningkatan fasilitas olahraga, agar kesetaraan kompetisi bisa dirasakan di seluruh wilayah. Lewat langkah berani ini, mahasiswa di luar Jawa tak hanya jadi penonton, tapi juga bisa turut andil jadi pelaku utama dalam pembinaan olahraga nasional.

Dari Season Zero di Jawa-Bali yang sedang berlangsung hari ini, Campus League mulai membangun pondasi jangka panjang, mulai dari sistem kompetisi yang terstruktur, pembinaan berkelanjutan, dan kolaborasi lintas sektor. Langkah ini jadi tanda awal terbentuknya ekosistem olahraga kampus yang inklusif, profesional, dan benar-benar milik Indonesia.