Jelang akhir gelaran PON Bela Diri Kudus 2025, semangat kontingen Sumatera Utara (Sumut) masih menyala terang. Meski sebagian cabang sudah tuntas, peluang menambah medali emas masih tetap terbuka dari tiga cabang tersisa, yaitu wushu, jujitsu, dan karate.

Hingga Selasa 21 Oktober 2025 kemarin, Sumut telah mengoleksi empat medali emas, 13 perak, dan 22 perunggu. Ketua KONI Sumut, Kol. TNI (Purn) Hatunggal Siregar, menegaskan perjuangan belum berakhir. “Masih ada tiga cabor terakhir yang kami harapkan bisa menambah emas, terutama dari wushu yang jadi andalan,” ujarnya.

Wushu memang dikenal jadi tumpuan utama Sumut sejak PON 2024 Aceh–Sumut lalu, berkat performa stabil para atletnya. Tahun ini, cabang tersebut kembali diharapkan menjadi penyumbang medali terbesar dengan target minimal tiga emas. “Kami berharap hasilnya bisa lebih baik dari target,” tambah Hatunggal.

Selain wushu, cabang karate dan jujitsu juga menjadi fokus untuk menambah pundi-pundi medali. Meski sebagian atlet sudah menyelesaikan laga lebih dahulu, tapi semangat kontingen Sumut tetap tinggi hingga hari-hari terakhir penyelenggaraan.

Secara keseluruhan, Kontingen Sumut menargetkan 40 medali dari seluruh cabang bela diri di Kudus. Hingga pertengahan pekan ini, mereka sudah mengantongi 39 medali dari berbagai nomor. Capaian tersebut mendekati target kuantitas, meski dari segi emas masih belum sesuai harapan.

Bagi Hatunggal dan tim Sumut, hasil sementara ini bukan alasan untuk berhenti berjuang. PON Bela Diri Kudus menjadi kesempatan penting bagi regenerasi atlet Sumut di cabang bela diri, sekaligus momentum untuk menjaga tradisi prestasi yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
“Perjuangan masih panjang. Kami ingin tutup PON Bela Diri ini dengan hasil manis,” pungkas Hatunggal.