TS
KASKUS.HQ
Atlet Papua Barat Puji Keramahan Warga Kudus

Kemenangan di arena mungkin sudah jadi tujuan utama setiap atlet, tapi bagi kontingen Papua Barat di PON Bela Diri Kudus 2025, pengalaman yang mereka bawa pulang bernilai lebih dari sekadar medali. Bagi mereka, keramahan warga Kudus menjadi kenangan yang tak kalah berharga dibanding sorak kemenangan di atas matras.
Salah satunya datang dari Kelvin Saweri, peraih medali emas cabang Shorinji Kempo nomor Randori Putra 75 Kg. Di sela euforia kemenangannya, Kelvin justru menyoroti hal sederhana yang membuat perjalanannya selama di Kudus terasa lebih istimewa sambutan hangat masyarakat setempat.
Setiap kali ia berjalan menuju venue pertandingan atau sekadar melintas di sekitar tempat tinggal kontingen, senyum dan sapaan ramah warga jadi penyemangat tersendiri. “Orang-orang di sini sopan dan ramah. Kami merasa diterima sejak pertama datang,” ujar Kelvin.
Suasana hangat itu, menurutnya, turut menenangkan hati di tengah tekanan kompetisi tingkat nasional seperti ini. Dukungan kecil, seperti lambaian tangan anak-anak sekolah yang menyapa “halo kakak”, menjadi energi tambahan untuk tetap fokus dan berjuang maksimal di arena. Tak heran, Kelvin mampu menutup laga puncak dengan performa yang gemilang dan berhasil mempersembahkan emas pertama bagi Papua Barat di Kudus.
Hal serupa dirasakan juga oleh rekan satu kontingennya, Hilda Christina Blandina, peraih medali perunggu Randori Putri 55 Kg. Ia menyebut keramahan warga Kudus membuat para atlet merasa seperti berada di rumah sendiri. Meski adat dan budaya yang mungkin berbeda, Hilda mengaku menemukan kesamaan dalam semangat persaudaraan dan rasa saling menghormati. Baginya, perjalanan ke Kudus ini bukan hanya pertandingan, tapi juga kesempatan untuk belajar dan merasakan langsung atmosfer kota yang lekat dengan semangat olahraga. Kudus, yang dikenal sebagai tempat lahirnya banyak atlet bulu tangkis berprestasi dunia, kini berhasil menorehkan catatan sejarah yang baru lewat kesuksesan penyelenggaraan PON Bela Diri 2025 yang hangat dan bersahabat.
Hilda berharap pengalaman serupa dapat dirasakan lebih banyak atlet di masa depan. Ia meyakini, keramahan warga dan fasilitas yang memadai menjadikan Kudus semakin layak untuk jadi tuan rumah berbagai ajang olahraga nasional berikutnya.
Di tengah semangat kompetisi, cerita tentang keramahan ini menjadi pengingat bahwa olahraga tak hanya tentang siapa yang menang, tapi juga tentang bagaimana kita saling menghargai dan menyatu dalam semangat persaudaraan di setiap tempat yang disinggahi.
azhuramasda memberi reputasi
1
12
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
24.2KThread•16.9KAnggota
Komentar yang asik ya