GanSist, perilaku gaya hidup yang teratur dan sehat memang sesuatu yang seringkali dibicarakan oleh banyak orang. Secara terori hal ini terbilang sederhana dan bisa dilatih dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, ada saja orang-orang enggan melakukannya bahkan menganggapnya hal sepeleh sehingga berdampak buruk bagi dirinya.



Hal ini seperti yang dialami oleh seorang pria asal Karang Tengah, Kota Tangerang. Pria berusia 27 tahun itu mengalami obesitas sehingga kesulitan untuk bergerak. Saking sulitnya, dia harus dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran dibantu oleh warga dengan menggunakan forklit. Saat mengevakuasi Fajri, para warga bahkan harus menjebol pintu depan rumahnya karena ukuran tubuhnya yang terlalu besar tidak memungkinkan untuk dikeluarkan lewat pintu utama.Sebagaimana dilansir oleh dream.co.id, bobot pria ini mencapai 300 kg.

Kisah tragis yang menimpa Fajri, warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, yang menderita obesitas dengan bobot mencapai 300 kilogram, menggugah perasaan dan memunculkan keprihatinan mendalam. Evakuasi yang dilakukan pada Rabu, 7 Juni 2023, merupakan upaya besar yang melibatkan petugas Pemadam Kebakaran dan warga setempat.

Evakuasi yang memerlukan usaha keras untuk menjebol pintu depan rumah yang dihuni Fajri bersama orangtuanya tersebut menunjukkan bahwa situasi Fajri sudah sangat parah, sehingga tindakan ekstrim seperti ini perlu dilakukan untuk membantunya mendapatkan perawatan medis yang sesuai.

Penggunaan forklift untuk memindahkan Fajri dari rumah ke mobil pikap juga mencerminkan kondisi yang luar biasa. Bobotnya yang sangat berat telah membuatnya sangat sulit untuk bergerak sendiri, bahkan dalam lingkungan sehari-hari. Keadaan ini menunjukkan betapa terbatasnya mobilitas Fajri dan seberapa tergantungnya dia pada orang lain.

Dalam penuturan Evi, tetangga Fajri, terungkap bahwa Fajri jarang keluar rumah dan lebih sering tiduran. Sebelum kondisinya semakin memburuk, dia masih bisa beraktivitas dan bahkan memiliki pacar. Namun, setelah kehilangan orang yang dicintainya itu, Fajri tampaknya mengalami kejatuhan emosional yang berdampak signifikan pada kesehatannya.

Kisah Fajri juga menggambarkan kesulitan yang dihadapi oleh individu yang menderita obesitas. Keterbatasan mobilitas dan ketergantungan pada bantuan orang lain dapat membatasi kebebasan mereka dan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Situasi ini memerlukan perhatian serius dari masyarakat dan pihak berwenang untuk meningkatkan pemahaman tentang obesitas dan menyediakan akses yang lebih baik ke perawatan medis yang diperlukan.

Kisah Fajri juga dapat menjadi pengingat penting tentang pentingnya kesehatan mental dalam perjalanan menuju kesejahteraan fisik. Peristiwa kehilangan yang dialami Fajri menunjukkan dampak negatif yang signifikan pada kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dukungan sosial dan bantuan psikologis sangat penting dalam menyediakan perawatan holistik bagi individu yang menghadapi tantangan seperti ini.

Selain itu, kurangnya pola hidup sehat juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar yang menyebabkan Fajri mengalami obesitas. Dalam kesehariannya yang terus menerus rebahan di dalam rumah dan kurangnya mobilitas juga menjadi pemicunya. Apalagi jika ditambah dengan konsumsi makanan cepat saji dan camilan yang mengandung lemak, jelas akan mempercepat kenaikan berat badannya.

Semoga kisah Fajri ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap masalah obesitas, meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan yang serius ini.

Menurut Agan dan Sista, penyebab Fajri depresi ini karena makanan atau karena faktor psikologi akibat kehilangan pacar? Berikan komentar kalian yaa. Terima kasih sudah membaca, see you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://www.dream.co.id/stories/fakt...h-2306094.html

Copyright @albyabby912023, All right reserved.