• Beranda
  • ...
  • Education
  • Kenapa Lulusan SMA Sekarang Susah Cari Kerja? Ujungnya Jadi Sales, Kurir Dan OB

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Kenapa Lulusan SMA Sekarang Susah Cari Kerja? Ujungnya Jadi Sales, Kurir Dan OB




Hi sobat kaskus,

Hayo adik-adik disini siapa nih yang nasih nganggur cari-cari kerja? Atau adakah agan disini yang punya anak hanya lulusan sekolah menengah atas namun sudah berbulan-bulan sulit cari kerja?

Atau ada yang sudah tes sana-sini hasilnya nihil karena gagal diterima bekerja di sebuah perusahaan?

Bahkan mungkin ada juga yang sempat usaha cari kerja dengan masuk yayasan yang ujungnya banyak pihak outsourch dibidang pekerjaan dengan profesi Cleaning Service, Office Boy, Satpam, Sales, Buruh dan Kurir. Dan menariknya saat ini hampir keseluruhan yang melamar adalah berpendidikan sekolah memengah atas, mau itu namanya SMU, SMA atau SMK sama saja sih.



Yah, ternyata setelah sekolah tinggi-tinggi hanya bekerja dalam ruang lingkup dengan pekerjaan yang jauh sama sekali dengan apa yang diajarkan oleh guru-guru.

Bahkan untuk operator mesin sekalipun ketika menjadi buruh di pabrik tidak ada sama sekali pelajaran sekolah yang menunjang pekerjaan tersebut, contoh mesin molding nah bagi yang belum tau ini adalah mesin untuk pencetakkan plastik yang paling umum digunakan untuk menghasilkan produk plastik di berbagai industri.

Apakah disekolah selain sekolah kejuruan mesin diajarkan untuk nengoperasikan mesin ini?


Cara Kerja Mesin Molding

Tentu tidak, tapi apakah mesin ini susah untuk dipelajari? Tidak juga, untuk mempelajari mesin ini cukup 2 hari juga sudah bisa sebenarnya. Bahkan sebagai operator mesin pekerjaannya juga akan monoton setiap hari ya tugasnya itu-itu saja hingga bosan.

Lantas, dengan banyaknya lulusan baru yang akan bersaing mencari kerja setiap tahunnya sedangkan perusahaan baru tumbuhnya tidak pesat maka apa yang akan terjadi?



Akan banyak jumlah pengangguran yang akan meningkat, ini baru disekitar pendidikan sekolah menengah atas belum lagi yang berada di pendidikan kelulusan Sarjana.

Maka, profesi Sales, Satpam, Kurir, Cleaning, OB, dan sejenisnya akan banyak juga yang antri untuk melamar karena apa? Butuh uang, agar masa depan tidak kekurangan.

Padahal kalau bicara logika profesi diatas tidak harus lulusan sekolah menengah atas yang saat ini menguras kantong orang tua murid, bayangkan beli seragam, buku, hingga adanya study tour, bahkan sekarang semua kelulusan ada wisudanya dari Taman Kanak-Kanak hingga kuliah dan biayanya juga lumayan bagi rakyat yang hidupnya pas-pasan.



Kita ambil contoh menjadi satpam sebenarnya asal penampilan menarik, rajin olahraga, fisik prima, dan mengantongi pelatihan semi militer sudah cukup mau dirinya berpendidikan apapun itu. Apakah di sekolah menengah atas ada pendidikan dan tata cara menjadi satpam? Tentu saja tidak, pelatihan semi militer diambil setelah lulus sekolah.

Atau menjadi Cleaning apa pekerjaannya? Ngepel, nyapu, ngelap dan sejenisnya apakah pekerjaan yang berkaitan dengan bersih-bersih menjadi inti dari pendidikan di Indonesia? Tentu tidak.



Karena berhubungan dengan General Cleaning ( Pembersihan menyeluruh) berarti bahwa selain pekerjaan Basic dan Daily harus ada pekerjaan yang agak riskan dilakukan di jam sibuk seperti pembersihan lantai menggunakan mesin Polisher (Brushing, Buffing, Kristalisir dan lainnya).


Ini yang dinamakan mesin polisher

Operasional mesin polisher ini tidak didapatkan di sekolah, apa cara mengoperasikannya mudah? Jelas mudah, bahkan 2 hari belajar agan bisa masuk jadi tim GC, lebih sulit belajar mobil atau motor dibandingkan memainkan mesin ini.

Nah dari beberapa profesi diatas, ternyata sekolah tidak mengakomodasi pelajaran-pelajaran diatas kecuali sekolah kejuruan mungkin saat ini ada jurusan cleaning, housekepping dan sejenisnya saya juga kurang ilmu, atau ada jurusan menjadi satpam, kurir, sales dan sejenisnya saya juga kurang ilmu.



Namun para siswa di Indonesia yang saya tahu berlomba di bidang pendidikan hukum, agama dan ekonomi tiga ilmu ini yang banyak diminati oleh para siswa. Tak heran kalau para ahli banyak di 3 bidang ini, hingga akhirnya kita kekurangan ahli-ahli yang lain.

Ini juga yang menjadi alasan kenapa para siswa susah cari kerja, karena mereka menganggap profesi cleaning, sales, satpam, kurir dan sejenisnya adalah profesi kelas bawah. Padahal tanpa profesi diatas akan banyak dampak yang terjadi bagi profesi yang dianggap kelas atas.

Apa yang ada di pikiran siswa, ketika itu terjadi? Masa sudah sekolah bertahun-tahun, menghabiskan banyak biaya, lulus dengan predikat juara kelas, ternyata hanya bekerja di strata profesi kelas bawah, maka yang terjadi mereka rela nganggur untuk mendapatkan pekerjaan dengan strata kelas atas, tak heran koneksi, dan uang pelicin menjadi solusi.



Selanjutnya, budaya strata yang sudah ada dari zaman nenek moyang itu menimbulkan penjajahan pada rakyatnya sendiri. Jangan heran kalau banyak pengusaha lokal menerapkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menekan pengeluaran sekecil-kecilnya dan yang tergencet adalah yang berprofesi di strata kelas bawah.

Hasilnya budaya pungli, korupsi, dan sejenisnya merajalela, kalau tidak sunat menyunat kalah gengsi hidupnya dengan tetangga nanti.

Hayo mau sampai kapan, pendidikan kita seperti ini?



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star










terbitcomytAvatar border
agusn6778Avatar border
MemoryExpressAvatar border
MemoryExpress dan 21 lainnya memberi reputasi
20
9.3K
208
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.